Produksi Beras di Lampung Surplus 266.110 Ton

Selasa, 05 Mei 2020 – 22:59 WIB
Petani memanen padi dengan menggunakan alsintan. Foto: Humas BPPSDMP Kementan

jpnn.com, LAMPUNG - Gubernur Provinsi Lampung Arinal Djunaidi menegaskan, produksi pangan di wilayahnya selama Ramadan ini hingga pasca lebaran nanti tetap aman, sekalipun sedang ada pandemi virus corona. Bahkan hingga Mei ini, Lampung surplus beras 266.110 ton.

"Kami terus bertekad mewujudkan petani Lampung berjaya meski saat ini dalam kondisi pandemi COVID-19,” ujar dia di Bandar Lampung, Selasa (5/5).

BACA JUGA: Kabar Duka, dr Anna Mari Meninggal Dunia karena Corona

Arinal menambahkan, Pemprov Lampung akan terus berupaya untuk mengamankan ketahanan pangan nasional dengan mengnyinergikan seluruh lintas kepentingan dan mendukung kegiatan usaha petani secara berkelanjutan.

“Tentunya, ini akan berdampak terhadap peningkatan pendapatan petani dan kesejahteraan keluarganya,” sambung Arinal.

BACA JUGA: Video Vulgar Siswi SMA Rayakan Kelulusan Viral di Media Sosial, Lihat Gayanya

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung Kusnadi menyebutkan, di tengah pandemi virus corona ini, produksi padi diperkirakan mencapai 516.949 ton gabah kering giling (GKG).

Angka itu setara dengan penyediaan beras sebanyak 330.950 ton dan kebutuhan beras pada bulan Mei 2020 sebanyak 64.840 ton.

BACA JUGA: Petani Mulai Panen Raya Bawang Merah Jelang Lebaran

Perkiraan panen padi di Provinsi Lampung pada bulan Mei-Juni 2020 seluas 163.888 hektare (ha) dengan provitas rata-rata 5,1 ton/ha dan produksi mencapai 837.467 ton GKG.

"Hampir 68 persen produksi panen kontribusi dari Lampung Selatan, Lampung Timur, Lampung Tengah, Tulangbawang dan Mesuji,” kata dia.

Lebih lanjut Kusnadi menyatakan, dalam kondisi pandemi COVID-19, petani Lampung tetap semangat untuk melakukan panen padi.

"Sebelumnya petani sempat mengeluhkan tentang keterbatasan panen dan berkurangnya pembeli gabah/beras dari luar Provinsi Lampung namun saat ini kendala sudah diatasi," ucapnya.

Kusnadi pun menegaskan, distribusi gabah atau beras untuk wilayah Provinsi Lampung hingga saat ini relatif lanca. Namun untuk distribusi yang di luar Provinsi Lampung khususnya wilayah Sumatera dan Jawa sempat terkendala akibat dampak pandemi COVID-19.

"Tetapi saat kita sudah atasi kendala para petani dengan berupa melakukan mobilisasi alsin panen dari seluruh Brigade Alsintan (provinsi/kabupaten) serta melakukan sosialisasi Gerakan Petani Mandiri Panen dan Simpan Gabah," terangnya.

Terpisah, Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Suwandi mengatakan bahwa kondisi panen sudah mencukupi kebutuhan namun memang sempat terjadi kendala distribusi akibat pandemi COVID-19. Oleh karenanya, Kementan bersinergi dengan semua pihak akan mengalokasikan stok beras nasional ke daerah yang defisit pangan.

BACA JUGA: TNI Temukan Belasan Kardus di Dekat Patok Batas Negara, Pas Diperiksa, Isinya Ternyata

"Hal ini tentunya sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Kementan terus meningkatkan pasokan, mengamankan stok dan memperlancar distribusi," jelasnya. (cuy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler