Produksi Garam Tembus 600 Ribu Ton

Sabtu, 05 Oktober 2013 – 08:19 WIB

SURABAYA - Produksi garam rakyat tahun ini diprediksi hanya 600 ribu ton. Estimasi tersebut bila musim panen garam hanya berlangsung hingga November. Tahun ini, panen garam tidak bisa maksimal seperti tahun lalu lantaran kondisi iklim tidak mendukung.
       
Ketua Himpunan Masyarakat Petani Garam Jatim M. Hasan mengatakan, panen garam sudah berlangsung sejak Agustus lalu. Tapi hasil panen pada awal-awal belum terlalu tinggi. Apalagi saat awal musim kemarau masih terjadi hujan di berbagai daerah. Saat ini panen masih berlangsung di sebelas kota dan kabupaten di Jatim.
       
"Biasanya, pada musim seperti ini bisa enam kali panen dan pada awal panen jumlahnya tidak besar. Tapi produktivitas terus naik sampai menjelang akhir musim panen," katanya kemarin (4/10).

Produktivitas garam rakyat di Madura bisa menghasilkan 100-150 ton per hektare. Sedangkan luas areal panen garam di Madura sekitar 7.600 hektare. Antara lain tersebar di Sampang 4.200 hektare, Sumenep 2.200 hektare, dan Pamekasan 1.200 hektare.
       
Hingga kini, produksi garam rakyat tercatat sekitar 200-250 ribu ton. Jika musim panen berlangsung sampai November, produksi diperkirakan hanya menyentuh 600 ribu ton. Sedangkan bila sampai Desember bisa lebih tinggi, yakni menembus 700 ribu ton.

BACA JUGA: 2014, Sektor Properti Melambat

Tahun lalu, produksi garam rakyat dari program Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (PUGAR) mencapai 786.632 ton. Sementara itu, non PUGAR sebanyak 165.682 ton, sehingga total 952.314 ton. "Tentu tahun ini tidak bisa setinggi 2012 lalu, karena musim kemarau saat itu lebih panjang," tandas dia.
       
Kendati panen garam turun, produksi masih mencukupi untuk kebutuhan hingga panen garam tahun depan. Secara nasional, kebutuhan garam konsumsi mencapai 1,4 juta ton. Sedangkan hingga akhir Juni lalu stok garam nasional sekitar Rp 1,1 juta ton, sehingga sekarang stok garam tercatat masih sekitar 740 ribu ton.
       
"Tapi kami harapkan dengan kondisi seperti ini, kebutuhan garam dalam negeri termasuk untuk industri aneka pangan juga dari garam rakyat. Sebab, kami menduga kebutuhan garam untuk industri aneka pangan berasal dari impor. Makanya, penyerapan garam rakyat lambat, bahkan harga garam tahun ini rendah dibandingkan tahun lalu. Saat ini garam di tingkat petani dihargai Rp 300-Rp 325 per kg," terangnya. (res/oki)

:ads="1"

BACA JUGA: Ini Daftar Kenaikan 13 Ruas Tol

BACA JUGA: KAI Gandeng Len Buat Sistem Berantas Percaloan

BACA ARTIKEL LAINNYA... BRI Ikut Dukung Mobil Listrik Nangkring di APEC 2013


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler