jpnn.com - JAKARTA - PT Pertamina Hulu Energi (PHE) memproyeksikan produksi gas hingga akhir 2016 mencapai 725 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Proyeksi anak usaha PT Pertamina (Persero) itu naik dibandingkan realisasi tahun lalu sebesar 678 MMSCFD.
Hingga semester pertama, produksi gas bahkan telah melampaui target, yakni sebesar 728 MMSCFD.
BACA JUGA: Industri Alas Kaki Keteteran Lawan Produk Vietnam
"Faktor pendorong peningkatan produksi gas dari on stream-nya Senoro Toili dan tambahan akuisisi Blok NSO/B," ujar Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi R Gunung Sardjono Hadi, di Jakarta, Minggu (7/8).
Untuk minyak, PHE belum akan meningkatkan produksi karena kondisi harga minyak yang relatif masih rendah. Hingga akhir tahun, produksi minyak dipatok 62.613 barel oil per day (BOPD), lebih rendah dibandingkan produksi tahun lalu sebesar 66.302 BOPD.
BACA JUGA: Investasi Berpotensi Melambat Lagi
Menurut Gunung, PHE tetap menjaga profil di semua anak usaha dengan cara shifting. Misalnya, pengeboran pengembangan yang mahal dipindahkan ke kerja ulang (work over) sehingga biaya lebih murah, tetapi berkontribusi pada produksi.
"Shifting juga dilakukan dari minyak ke gas. Minyaknya memang turun, tetap gas naik sehingga secara ekuivalen tetap naik," kata dia.
BACA JUGA: Bos Lion Air Pastikan Tiket Murah Tetap Mengutamakan Pelayanan
Gunung mengatakan PHE masih akan fokus pada blok-blok yang masih menjadi andalan untuk memberikan kontribusi besar seperti PHE Offshore North West Java (ONWJ) dan PHE West Madura Offshore (WMO).
Sedangkan lapangan yang berpotensi memberikan kontribusi produksi tambahan dalam dua-tiga tahun mendatang adalah Lapangan Senoro Toili, Jambi Merang dan hasil akuisisi Blok NSO/B untuk peningkatan produksi gas.
Saat ini PHE memiliki 57 anak perusahaan, tujuh perusahaan patungan dan dua perusahaan afiliasi yang berada di dalam maupun di luar negeri.
Anak perusahaan, perusahaan patungan, dan perusahaan afiliasi PHE melakukan kegiatan usaha di di kegiatan usaha hulu (upstream) migas (termasuk gas metana batubara dan migas non-conventional) di dalam dan luar negeri, maupun kegiatan usaha hilir.
Sebanyak 21 anak perusahaan PHE juga tercatat sebagai operator di masing-masing wilayah kerja migas hulu. Gunung mengatakan kinerja PHE secara keseluruhan cukup baik di kondisi krisis karena perseroan memiliki strategi untuk survive. (lum/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lion Air Group Resmikan Gedung Lion Parcel
Redaktur : Tim Redaksi