jpnn.com - jpnn.com - Kalimantan Timur adalah penghasil ikan yang produktif.
Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Samarinda, bisa menghasilkan 40 ton ikan dalam sehari.
BACA JUGA: Kemenperin Prioritaskan Produksi Plastik
Sayangnya, hal itu tidak diimbangi dengan jumlah industri perikanan.
Bahkan, semakin tahun jumlah industri perikanan Kaltim semakin sedikit.
BACA JUGA: Industri Besar Harus Jadi Mitra Peningkatan Kualitas
Wakil Ketua Umum Kadin Kaltim Bidang Kelautan dan Perikanan Henny Mappatangka mengatakan, di Kaltim potensi industri perikanan sangat besar.
Garis pantai yang panjang di Kaltim membuat potensi perikanan sangat baik dan tak perlu diragukan.
BACA JUGA: Ekspor Mebel Indonesia Berpeluang Menyamai Malaysia
Industri perikanan di Kaltim ada, hanya saja belum digarap maksimal.
“Beberapa tahun lalu banyak industri perikanan di Kaltim. Seperti, pengusaha ikan kerapu dengan pasar yang sangat besar di Bontang cukup banyak. Sekarang hanya tinggal satu pengusaha,” ujarnya kepada Kaltim Post Selasa (7/2).
Menurutnya, untuk industri udang beku di Kaltim saja hanya ada satu yang masih bertahan.
Dulu cukup banyak, seperti Mitra, dan Aroma industri perikanan yang cukup besar.
Namun, sekarang banyak yang tumbang dan tidak ada pengusaha baru yang menggantikan.
Padahal, jumlah konsumsi ikan per kapita di daerah ini yang mencapai rata-rata 46,12 kilogram per orang per tahun.
Jumlah itu melebihi target konsumsi nasional yang dipatok 40 kilogram per kapita per tahun.
“Berarti kebanyakan hanya dijual mentah. Padahal kita sangat butuh industri ikan. Sehingga ini sangat memerlukan perhatian agar bisa meningkatkan industri perikanan di Kaltim,” ujarnya.
Dia mengatakan, hilirisasi Kaltim masih lambat. Padahal, prospek bisnis seperti pabrik tepung ikan untuk bahan ternak.
Karena, banyak kepala udang dan ikan yang dibuang padahal bisa menjadi tepung. Kalau sudah jadi tepung harganya menjadi mahal, memiliki nilai tambah.
“Tapi kalau usaha mikro, seperti bakso ikan, udang, abon ikan meningkat. Sehingga industri kecil cukup membaik, namun industri besar malah lemah dan sangat butuh perhatian khusus,” ujarnya. (ctr/lhl/k18)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Industri Elektronik Bisa Tumbuh 122 Persen
Redaktur & Reporter : Ragil