jpnn.com - SURABAYA-Sampai akhir 2013, diproyeksikan produksi padi di atas target yang ditetapkan dalam ARAM (angka ramalan) II. Dalam ARAM II menyebutkan produksi pada tahun ini hanya 12.144.973 ton. Sedangkan pada tahun lalu, realisasi produksi padi menyentuh 12.198.707 ton.
Kepala Dinas Pertanian Jatim Wibowo Eko Putro mengatakan musim hujan yang berkepanjangan pada Juni-Juli lalu membuat petani yang biasanya menanam kedelai dan jagung, ternyata tetap memilih menanam padi. Oleh karena itu, luas tanam padi bertambah.
BACA JUGA: Bangun Rumah Lebih Awal
"Jadi, hingga akhir tahun produksi padi bisa di atas ARAM II bahkan melebihi realisasi produksi padi pada 2012 lalu," katanya kemarin (24/12).
Berdasar data yang ada, terjadi penambahan areal tanam sebesar 56.906 hektare. Nah dengan asumsi terjadi penyusutan sebesar empat persen, maka luas panen sekitar 54.629 hektare. Bila rata-rata produktivitas tiap hektare sebanyak enam ton, maka produksi padi bertambah sebesar 327.778.
BACA JUGA: Kegiatan Ekonomi KTI Hanya 20 Persen
"Kalau melihat target pada ARAM II dan realisasi pada 2012 lalu, ada selisih sebesar 53.734 ton atau dengan kata lain produksi tahun ini lebih rendah. Tapi karena ada penambahan areal tanam karena hujan pada Juni-Juli, sehingga produksi tahun ini bisa lebih tinggi baik dibandingkan dengan ARAM II maupun dengan realisasi 2012 lalu," tambah Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan Dinas Pertanian Jatim Nur Falaqi.
Sementara, terkait memasuki musim penghujan yang terus-menerus membuat sejumlah daerah mengalami gagal panen. Berdasar data hingga November lalu, total luas lahan padi yang gagal panen sebanyak 4.231 hektare dan 1.773 hektare di antaranya mengalami puso. Sedangkan luas panen jagung yang gagal panen sebesar 661 hektare dan 294 di antaranya puso.
BACA JUGA: Libur Panjang, PLN Istirahatkan Tujuh Pembangkit Jawa-Bali
"Hingga November, gagal panen masih kurang dari empat persen sehingga masih sesuai dengan perhitungan penyusutan. Saat ini kami masih terus memantau daerah-daerah yang mengalami gagal panen maupun puso pada Desember ini. Mudah-mudahan tidak signifikan dan masih di bawah empat persen, sehingga tidak berdampak negatif terhadap proyeksi produksi padi," ujar dia.
Daerah dengan gagal panen padi tertinggi di Bojonegoro 1.758 hektare, Lamongan 1.088, Trenggalek 370 hektare dan Tulungagung 321 hektare. Untuk puso, Bojonegoro 902 hektare dan Lamongan 479 hektare.
Sementara untuk komoditas jagung, gagal panen tertinggi Gresik 380 hektare dan Sumenep 164 hektare, dan yang mengalami puso Gresik dan Sumenep dengan luas masing-masing 137 hektare dan 157 hektare. (res)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dirut Merpati Dihadiahi Tumpeng Agar Mau Mundur
Redaktur : Tim Redaksi