Produksi Perdana Selesai, Tank Harimau Buatan RI-Turki Ini Penuhi Standar NATO Diresmikan

Kamis, 17 Maret 2022 – 10:32 WIB
Sebanyak 10 unit tank Harimau kelas medium hasil kerja sama Indonesia-Turki tahap pertama selesai diproduksi di pabrik perusahaan sistem pertahanan Turki FNSS di Ankara, Turki pada Rabu (16/3/2022). (ANTARA/HO-KBRI Ankara)

jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 10 unit Tank Harimau hasil kerja sama Indonesia - Turki telah selesai diproduksi, Rabu (16/3). 

Tank kelas medium yang mulai digagas melalui kerja sama pada 2010 itu didesain dan dikembangkan sepenuhnya oleh dua perusahaan industri kendaraan lapis baja terbaik di Indonesia dan Turki, yakni PT Pindad, dan FNSS. 

BACA JUGA: Usir Pasukan Putin, 2 Pria Ukraina Kencing di Tank Rusia

Setelah tahap desain dan pengembangan selesai, produksi bersama dimulai secara resmi pada 2019. 

Pada tahap awal, tank canggih itu direncanakan akan diproduksi 18 unit untuk TNI.  

BACA JUGA: Kesaksian Nelayan Penemu Benda Mirip Tank Tempur di Perairan Bintan

Sebanyak 10 unit telah diproduksi di pabrik FNSS di Ankara. 

Sementara, delapan unit sedang dalam tahap produksi di pabrik PT Pindad di Bandung, Jawa Barat.

BACA JUGA: Kunjungi PT Pindad, Kepala Bakamla RI Menjajal Senjata dan Kendaraan Tempur

Peresmian 10 unit produksi pertama tank tersebut dilaksanakan di pabrik perusahaan sistem pertahanan Turki FNSS di Ankara. 

Dubes RI untuk Turki Lalu Muhamad Iqbal mengatakan ini adalah model kerja sama industri pertahanan yang ideal antara Indonesia dan Turki.  

“Kerja sama dilakukan mulai dari tahap desain dan pengembangan hingga produksi bersama, sehingga benar-benar mengakomodasi kebutuhan spesifik di Indonesia,” kata Lalu Muhammad Iqbal dalam keterangan KBRI Ankara yang diterima di Jakarta, Kamis (17/3).

Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) Letnan Jenderal TNI Agus Subiyanto menjelaskan bahwa keberhasilan kerja sama pengembangan dan produksi ini membuktikan keunggulan teknologi Indonesia dan Turki dalam memproduksi kendaraan lapis baja.

“Kita pantas berharap bahwa kerja sama yang sudah kuat terbangun di antara kedua negara akan semakin kuat di masa mendatang," ujar Letjen TNI Agus Subiyanto.  

Tank yang dalam versi Turkinya diberi nama Kaplan itu merupakan tank terbaik di kelasnya di dunia saat ini. 

Tank tersebut dirancang dengan sejumlah keunikan. 

Meskipun memiliki sistem perlindungan paling baik dan berat optimal, tenaga penggerak tank itu tetap paling besar di kelasnya sehingga lebih lincah di medan tempur dibandingkan produk sejenis lainnya.

Tank itu juga termasuk dalam generasi baru karena menggunakan sistem persenjataan, elektronik dan kontrol yang terbaru dibanding tank sekelasnya yang ada saat ini.

Desain interior tank itu juga dibuat sedemikian rupa untuk kenyamanan dan keamanan maksimal awak tank. 

Jenis Tank Harimau itu dianggap paling sesuai dengan kebutuhan medan tempur di Indonesia.

"Pemerintah Indonesia mendorong untuk mengembangkan model serupa ke jenis persenjataan lainnya guna memenuhi kebutuhan pokok minimum TNI," ujar Dubes Iqbal.

Sebelum diproduksi secara massal, prototipe tank itu telah menjalani sejumlah ujian berat, mulai dari uji tembak, uji balistik, uji medan di Indonesia dan Turki hingga uji ledakan ranjau. 

Seluruh tahap ujian dilewati dengan hasil sangat memuaskan dan berhasil mendapatkan sertifikat, baik dari Angkatan Bersenjata Turki maupun TNI. 

Tank Harimau tersebut juga merupakan tank pertama produksi Indonesia yang sepenuhnya sudah memenuhi standar dari aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). 

FNSS merupakan salah satu industri kendaraan militer dan lapis baja terbaik di dunia saat ini. Sejumlah produk FNSS sudah digunakan di sejumlah negara NATO, Timur Tengah dan Asia Pasifik. 

Kerja sama pertahanan dan industri pertahanan Indonesia-Turki mengalami kemajuan pesat dalam beberapa tahun terakhir, menurut keterangan KBRI Ankara.

Peresmian 10 unit Tank Harimau ini dihadiri oleh Ketua Presidensi Industri Pertahanan Turki Ismail Demir, Duta Besar RI untuk Turki Lalu Muhamad Iqbal, Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Letjen TNI Agus Subiyanto dan sejumlah perwira tinggi Angkatan Darat RI serta perwakilan PT Pindad.

 

 

 

 

 

 

 


Tank Harimau buatan Indonesia-Turki selesai produksi perdana

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Ankara, Turki, menyatakan 10 unit Tank Harimau kelas medium kerja sama RI dan Turki selesai diproduksi, Rabu (16/3). 

Tank kelas medium yang mulai digagas melalui kerja sama pada 2010 itu sepenuhnya didesain dan dikembangkan oleh dua perusahaan industri kendaraan lapis baja terbaik di Indonesia dan Turki, yaitu FNSS dan PT Pindad. 

Setelah tahap desain dan pengembangan selesai, produksi bersama dimulai secara resmi pada 2019.

Peresmian 10 unit produksi pertama tank tersebut dilaksanakan di pabrik perusahaan sistem pertahanan Turki FNSS di Ankara. 

Dubes RI untuk Turki Lalu Muhamad Iqbal mengatakan ini adalah model kerja sama industri pertahanan yang ideal antara Indonesia dan Turki.  

“Kerja sama dilakukan mulai dari tahap desain dan pengembangan hingga produksi bersama, sehingga benar-benar mengakomodasi kebutuhan spesifik di Indonesia,” kata Lalu Muhammad Iqbal dalam keterangan KBR Ankara yang diterima di Jakarta, Kamis (17/3).

Pada tahap awal, tank canggih itu direncanakan akan diproduksi 18 unit untuk TNI. 

Sebanyak 10 unit telah diproduksi di pabrik FNSS di Ankara.

Sementara, delapan unit sedang dalam tahap produksi di pabrik PT Pindad di Bandung, Jawa Barat.

Wakasad Letjen TNI Agus Subiyanto mengatakan keberhasilan kerja sama pengembangan dan produksi ini membuktikan keunggulan teknologi Indonesia dan Turki dalam memproduksi kendaraan lapis baja. “Kita pantas berharap bahwa kerja sama yang sudah kuat terbangun di antara kedua negara akan semakin kuat di masa mendatang," ujar Letjen TNI Agus Subiyanto.  Tank yang dalam versi Turkinya diberi nama Kaplan itu merupakan tank terbaik di kelasnya di dunia saat ini. Tank tersebut dirancang dengan sejumlah keunikan. Meskipun memiliki sistem perlindungan paling baik dan berat optimal, tenaga penggerak tank itu tetap paling besar di kelasnya sehingga lebih lincah di medan tempur dibandingkan produk sejenis lainnya.

Tank itu juga termasuk dalam generasi baru karena menggunakan sistem persenjataan,  elektronik dan kontrol yang terbaru dibanding tank sekelasnya yang ada saat ini.

Desain interior tank itu juga dibuat sedemikian rupa untuk kenyamanan dan keamanan maksimal awak tank. 

Jenis Tank Harimau itu dianggap paling sesuai dengan kebutuhan medan tempur di Indonesia.

"Pemerintah Indonesia mendorong untuk mengembangkan model serupa ke jenis persenjataan lainnya guna memenuhi kebutuhan pokok minimum TNI," ujar Dubes Iqbal.

Sebelum diproduksi secara massal, prototipe tank itu telah menjalani sejumlah ujian berat, mulai dari uji tembak, uji balistik, uji medan di Indonesia dan Turki hingga uji ledakan ranjau. 

Seluruh tahap ujian dilewati dengan hasil sangat memuaskan dan berhasil mendapatkan sertifikat, baik dari Angkatan Bersenjata Turki maupun TNI. Tank Harimau tersebut juga merupakan tank pertama produksi Indonesia yang sepenuhnya sudah memenuhi standar dari aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). 

FNSS merupakan salah satu industri kendaraan militer dan lapis baja terbaik di dunia saat ini. Sejumlah produk FNSS sudah digunakan di sejumlah negara NATO, Timur Tengah dan Asia Pasifik. 

Kerja sama pertahanan dan industri pertahanan Indonesia-Turki mengalami kemajuan pesat dalam beberapa tahun terakhir, menurut keterangan KBRI Ankara.

Peresmian 10 unit Tank Harimau ini dihadiri oleh Ketua Presidensi Industri Pertahanan Turki Ismail Demir, Duta Besar RI untuk Turki Lalu Muhamad Iqbal, Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Letjen TNI Agus Subiyanto dan sejumlah perwira tinggi Angkatan Darat RI serta perwakilan PT Pindad. (Antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler