jpnn.com, KHARKIV - Pasukan Ukraina merebut kembali Kota Chuhuiv dari kendali Rusia.
Pejabat pertahanan setempat Letnan Jenderal Serhiy Shaptala mengeklaim mereka telah menimbulkan kerugian besar kepada tentara Rusia.
BACA JUGA: Anak-Anak Rusia Membentuk Huruf Z Mendukung Invasi ke Ukraina
Dua komandan tinggi Rusia dilaporkan tewas dalam pertempuran di kota yang terletak di Provinsi Kharkiv itu.
"Kota Chuhuiv telah dibebaskan," kata sang jenderal di Facebook, seperti dilansir The Sun, Selasa (8/3).
BACA JUGA: Perdana Menteri Inggris Tolak Mempermudah Pengungsi Ukraina
"Para penjajah menderita kerugian besar dari personel dan peralatan. Commander of the 61st Seperate Marine Brigade of the Russian Armed Forces Letnan Kolonel Dmitry Safronov dan Deputy Commander of the 11th Separate Airborne Assault Brigade of the Russian Armed Forces Letnan Kolonel Denis Glebov, tewas," imbuhnya.
Rekaman dari tempat kejadian menunjukkan di sejumlah kendaraan militer bertanda "Z" telah berkibar bendera Ukraina.
BACA JUGA: Penghinaan Tingkat Tinggi, Ukraina Jual Tank Rusia di Ebay
Simbol atau huruf Z selama invasi Rusia ke Ukraina identik dengan propaganda dukungan untuk Presiden Vladimir Putin menyerang Ukraina.
Pada klip lain tampak juga dua pria sipil Ukraina buang air kecil di tank Rusia bertanda "Z".
Chuhuiv, sebuah kota kecil berpenduduk 30.000 orang adalah salah satu daerah pertama yang diambil Rusia.
Pemerintah Rusia telah mengeluarkan tiga tuntutan kepada Ukraina untuk mengakhiri perang.
Seorang juru bicara Kremlin menyerukan agar Ukraina menghentikan aksi militer, mengubah konstitusinya menjadi negara netral, mengakui Krimea sebagai wilayah Rusia dan mengakui republik separatis Luhansk dan Donetsk.
Dmitry Peskov mengatakan kepada Reuters bahwa Rusia telah mengatakan kepada Ukraina bahwa pihaknya siap menghentikan aksi militernya dalam sekejap jika Kiev memenuhi tuntutan itu.
Dia menambahkan Rusia tidak mencari klaim teritorial lebih lanjut di Ukraina.
"Kami benar-benar sedang menyelesaikan demiliterisasi Ukraina. Kami akan menyelesaikannya, tetapi yang utama adalah Ukraina menghentikan aksi militernya," katanya.
Bulan lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menolak klaim teritorial Rusia.
"Kami tidak melanggar batas atas apa yang bukan milik kami dan tidak akan menyerahkan tanah kami," ujarnya. (sun/reuters/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adek