BACA JUGA: Bank NTT Terbitkan Obligasi Rp 500 Miliar
Kenaikan produksi tersebut diimbangi dengan meningkatnya konsumsi semen dalam negeri.Ketua Asosiasi Semen Indonesia (ASI) Urip Timuryono mengatakan, sebagian besar peningkatan volume produksi tersebut bakal dinikmati konsumen lokal
BACA JUGA: PTPN Targetkan Produksi Gula Naik 20 Persen
”Semen itu lebih menguntungkan kalau dijual di pasar domestikBACA JUGA: XL Rambah Dunia Syariah
Diduga, kenaikan konsumsi dalam negeri tersebut didorong oleh pertumbuhan sektor properti dan infrastriktur yang sangat terkait dengan ketersediaan bahan bangunanBerdasar hasil survei dijumpai bahwa kebutuhan untuk proyek swasta terus meningkat dibandingkan proyek pemerintah"Saat ini hampir 70 persen proyek dikuasai swastaSisanya sekitar 30 persen milik negaraMalah, terkadang kurang dari 30 persen," ungkap Urip.
Mengacu tren permintaan dari dalam negeri, Urip mengatakan bahwa produksi untuk kuartal kedua tidak akan setinggi kuartal pertamaKenaikan produksi diperkirakan hanya sekitar enam persenMenurut dia, pertumbuhan pada tahun ini sudah terbilang tinggi kalau dibandingkan periode sama 2010"Konsumsi masih didominasi di Jawa sekitar 65 persen, Sumatera 29 persen dan Kalimantan serta Sulawesi 10 persen," urai dia.
Diuraikan, kapasitas produksi semen nasional mencapai 66 juta tonDari total kapasitas tersebut, realisasi produksi tahun lalu 40 juta ton, sedangkan tahun ini ditarget mencapai 43 juta tonPeningkatan konsumsi dalam negeri secara tidak langsung mengurangi volume ekspor semenTahun lalu, ekspor semen sekitar 1,5 juta ton hingga 2 juta ton
"Nah untuk tahun ini mungkin lebih kecil, maksimal sekitar 1,5 juta ton," kata dia(res/fat)
BACA ARTIKEL LAINNYA... XL Luncurkan Kartu Seluler Syariah
Redaktur : Tim Redaksi