PTPN Targetkan Produksi Gula Naik 20 Persen

Rabu, 08 Juni 2011 – 12:05 WIB
SURABAYA - Dukungan iklim tampaknya belum cukup untuk memacu kinerja keuangan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X pada 2011Di saat membaiknya cuaca plus penerapan teknologi pertanian baru yang berpengaruh positif terhadap tingkat rendemen tebu, harga jual gula malah makin terus merosot

BACA JUGA: XL Rambah Dunia Syariah

Belum lagi adanya indikasi peredaran gula rafinasi yang tidak pada peruntukannya sehingga menekan harga gula lokal.
   
Manajemen PTPN X mengatakan berdasarkan target kenaikan produksi gula lebih dari 20 persen di tahun ini maka pendapatan bersih juga diperkirakan naik hingga 20 persen
Direktur Produksi PTPN X Tarsisius Sutaryanto menyebutkan target kenaikan volume produksi gula 2011 sebesar 500 ribu ton

BACA JUGA: XL Luncurkan Kartu Seluler Syariah

Naik dibandingkan realisasi 2010 yang tercatat 410.000 ton


"Tak sekedar volume, rendemen juga naik

BACA JUGA: Krakatau Steel Cari Utangan

Kami memperkirakan dengan membaiknya iklim, pencapaian rendemen rata-rata 2011 bisa di atas 2008Lebih dari 8,31 persen," kata Tarsisius Sutaryanto.
 
Untuk sementara, realisasi produksi gula per 31 Mei 2011 tercatat 55.260 tonYang berasal dari hasil penggilingan tebu sebanyak 756.607 ton di 11 pabrik gula (PG)Musim giling di PTPN X dimulai pada 2 Mei dan dijadwalkan berakhir awal November 2011

Meski demikian manajemen menghadapi kendala yang tak mudah dihadapiYakni merosotnya gula internasional sehingga berdampak pada harga lelang gula domestikDolly Pulungan, direktur keuangan PTPN X mengatakan bahwa harga gula pada tahun ini merosot jauh ketimbang 2010"Pada tender gula kemarin, harga yang tercapai Rp 7.350 plus pajakBandingkan dengan rata-rata harga sepanjang 2010 sebesar Rp 7.778 per kilo net," terangnya pada kesempatan yang sama.

Penurunan harga gula bisa berdampak pada tak tercapainya keuntungan yang bakal dinikmati perusahaan pada 2011Berdasarkan RAKP PTPN X, untuk mendapatkan  net profit Rp 165 miliar, naik dari posisi tahun lalu sebesar Rp 135 miliar, maka selain target produksi terlampaui maka harga gula di patok net Rp 7.400

"Masalah  gula rafinasi yang merembes masuk pasar konsumen seharus nya juga mendapat perhatian khusus dari pemerintahItu tak sekedar masalah perusahaan kami saja," tandas DollyPasalnya, 97 persen bahan baku PG nasional berasal dari petani tebuSehingga notabene petani tebu beserta lahannya merupakan aset negara yang harus di jaga. (aan)

BACA ARTIKEL LAINNYA... IHSG Diprediksi Disandera Sentimen Negatif


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler