jpnn.com, KUBU RAYA - Hasil yang dirasakan petani di Dusun Sungai Terumbu, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar, cukup signifikan setelah mengikuti sekolah lapang daerah irigasi (SL DI) dari program IPDMIP.
"Pemahaman petani di daerah irigasi Nipah Panjang lebih meningkat sekarang. Lebih efektif ketika mereka akan memulai musim tanam, karena sudah banyak pengetahuan yang merek serap," ujar Koordinator SL DI Kubu Raya Citra Oktafiani melalui keterangan tertulisnya, Senin (1/11).
BACA JUGA: Peringatan Dini dari BMKG Buat Warga Jatim, Waspada
Dia menjelaskan dalam SL DI peserta mendapat sejumlah materi. Yakni menyangkut identifikasi masalah, persiapan lahan, hingga penggunaan perangkat uji tanah sawah (PUTS).
Dia memaparkan salah satu materi yang diberikan yakni mengenai bagaimana melakukan uji lahan.
BACA JUGA: Kapten Frelly Dapat Info, Pasukan TNI Bersenjata Bergerak, H Tak Berkutik
Petani diberikan pemahaman soal bagaimana mengetahui jumlah pupuk yang seharusnya dipakah di lahannya, sehingga penerapan pupuk lebih berimbang.
"Selain itu dapat menghemat pengeluaran, menekan kerusakan lingkungan, dan produksi sesuai target," katanya.
Ada pula kegiatan praktik antara lain turun ke sawah untuk mengambil contoh tanah dengan cara yang benar, selanjutnya dianalisa oleh masing-masing kelompok.
Tujuannya, kata dia, untuk mengetahui kandungan NPK tanah sawah yang dianalisa menggunakan PTUS apakah termasuk kategori sangat rendah, rendah, sedang, dan tinggi.
"Dengan begitu peserta bisa membedakan bahwa pupuk itu palsu atau tidak," sambungnya.
Dia menyebut program IPDMIP memiliki dampak positif terhadap peningkatan kompetensi para petani. Yakni bagaimana meningkatkan produktivitas padi, merehabilitasi jaringan irigasi, mencetak sawah beririgasi, menjamin tersedianya air untuk irigasi, hingga meningkatkan infrastruktur pertanian.
"Kami yakin dengan begitu cita-cita kedaulatan pangan nasional bisa terealisasi," kata dia. (rhs/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti