jpnn.com, JAKARTA - Jaminan keselamatan mutlak didapatkan oleh penumpang saat mereka membeli tiket pesawat.
Untuk itu perawatan armada yang optimal menjadi salah satu komponen yang harus dilakukan oleh operator maskapai.
BACA JUGA: Saran untuk Mbak You, Deddy Corbuzier: Ibu ini Harus ada Pengawasan dari Dokter Jiwa
Hal itu disampaikan oleh Dekan & Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Tarumanegara yang juga pakar penerbangan Prof. Dr. Ahmad Sudiro.
Dia mengatakan seluruh biaya operasional yang ada pada maskapai itu pada akhirnya dibebankan kepada konsumen.
BACA JUGA: Ini Daftar Nama Korban Pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang Telah Teridentifikasi
Hal ini karena tarif yang ditetapkan oleh pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) saat ini ada perhitungan biaya per kilometernya dan termasuk di dalamnya ada biaya maintenance untuk armada yang digunakan.
"Dengan pehitungan itu bisa dikatakan dalam harga tiket tersebut maka penumpang juga membeli rasa aman dan nyaman selama penerbangan. Dan dapat saya katakan kalau safety itu memerlukan biaya yang tidak murah, terlebih lagi dengan tarif full service selain dengan memberikan pelayanan yang terbaik maka faktor keselamatan akan lebih utamakan," kata Ahmad.
BACA JUGA: Pemain Free Fire Wajib Tahu Dengan Aplikasi ini
Untuk ini dirinya meyakini pihak maskapai yang mengenakan tarif full service kepada calon penumpangnya akan sungguh-sungguh memberikan rasa aman.
Hal itu dilakukan dengan perawatan aramda yang optimal, pengecekan secara berkala dan juga mempercayakan pengoperasian pesawat kepada pilot-pilot yang andal.
Saat ini Ahmad menilai maskapai di Tanah Air yang memiliki performa maintenance terbaik masih ada di maskapai Garuda Indonesia.
Dengan tarif yang sedikit lebih mahal dari maskapai lain, flight career negara kita dipastikan memiliki perawatan yang lebih baik untuk operasional armadanya.
"Terlebih lagi Garuda Indonesia Group memiliki anak usaha yang fokus pada perawatan pesawat yang sudah kelas dunia yaitu Garuda Maintenance Facility Aero Asia atau yang biasa kita kenal GMF. Karena itu kita harapkan Garuda Indonesia terus memperhatian pelayanannya sehingga bisa memberikan rasa aman dan nyaman kepada para penggunanya dan tentunya tetap menerapkan zero tolerance untuk masalah perawatan armadanya," katanya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia, I Wayan Susena menjelaskan dalam masa Pandemi Covid-19 tidak membuat pihaknya mengesampingkan jadwal pemiliharaan armada Garuda Indonesia Group dan juga beberapa maskapai yang bekerjasama dengan GMF untuk perawatan pesawat.
"Kami tetap menjalani prolong inspection yang ditetapkan oleh produsen manufaktur selama pandemi Covid-19. Dan prolong inspection tetap dilakukan kendati pesawat dalam keadaan tidak terbang akibat Pandemi," katanya.
Terpisah, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra memastikan pihaknya tetap konsisten dalam melakukan perawatan pesawat.
Hal tersebut tetap dilakukan meski dalam masa pandemi Covid-19 membuat banyak pesawat tidak dioeprasikan karena menurunnya penumpang.
"Konsistensi ini dijalankan sesuai dengan standar keselamatan manufaktur pesawat dan regulasi keselamatan penerbangan. Dan Garuda Indonesia juga mengupayakan hal tetsebut secara menyeluruh dan berlapis. Hal tersebut harus dilkukan dalam menjalankan prosedur inspeksi dan perawatan armada secara komprehensif," katanya.
Irfan juga mengungkapkan, hal tersebut sejalan dengan upaya menghadirkan pengalaman penerbangan yang aman dan nyaman serta yang terutama keselamatan penumpang.
Dia menegaskan, Garuda Indonesia senantiasa mengedepankan komitmen keselamatan sebagai prioritas utama dalam seluruh lini operasionalnya.
"Ini dilakukan guna memastikan pesawat yang diterbangkan telah memenuhi standar kelaikudaraan sesuai regulasi yang berlaku," seru Irfan.(chi/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Yessy