Dosen Sydney University Professor Barry Spurr yang sebelumnya diberhentikan sementara setelah menulis email bernada rasis, sekarang sudah mengundurkan diri.

Sebelumnya Professor Barry Spurr mengajukan editor dan penerbit New Matilda ke pengadilan Federal bulan Oktober lalu atas pemuatan salah satu tulisan di penerbitan tersebut.

BACA JUGA: Keluarga Korban Penyanderaan Sydney Tori Johnson Tidak Mampu Berbicara

Dalam tulisan tersebut, New Matilda mengungkapkan bahwa Prof Spur pernah mengirimkan email bernada rasis dimana dia menggambarkan Perdana Menteri Australia Tony Abbott sebagai "Abo-lover" (pecinta warga aborijin), dan menyebut tokoh apartheid Afrika Selatan sebagai 'darky' (berkulit hitam, biasanya bernada mengejek).

Dia juga menggambarkan warga aborigin sebagai "human rubbish tips" (manusia tong sampah), dan Prof Spur juga membandingkan keadaan sekarang dengan tahun 1950-an dimana ketika itu tidak ada orang-orang yang digambarkannya sebagai  "bogans", "fatsoes", "Mussies" dan "Chinky-poos" (julukan buruk untuk berbagai anggota masyarakat di Australia sekarang dari berbagai kalangan).

BACA JUGA: Berkat Mesin Baru, Produsen Mangga di NT Mulai Panen Mangga di Malam Hari

Prof Spurr kemudian mempertahankan email tersebut, dan mengatakan kepada New Matilda bahwa emai itu hanya dikirimkan ke satu orang dan isinya tidak serius.

University of Sydney sudah mengumumkan bahwa Prof Spurr sudah mengajukan pengunduran diri dan Universitas menerimanya.

BACA JUGA: Bakteri Rambut Kemaluan Bisa Ungkap Pelaku Kejahatan Seksual

Universitas itu juga mengeluarkan pernyataan bahwa atas permintaan Prof Spurr, mereka tidak akan memberikan pernyataan lebih lanjut.

Kasus ini sudah diselesaikan di pengaidlan dimana dicapai persetujuan bahwa New Matilda tidak akan menerbitkan email lainnya yang ditulis oleh sang professor.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Narapidana Australia Tanggalkan Gigi Demi Selundupkan Obat

Berita Terkait