Prof Ghufron Raih Gelar HC dari Coventry University Inggris

Selasa, 21 November 2017 – 23:09 WIB
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc., Ph.D mendapat gelar kehormatan Doktor Honoris Causa. Foto Humas for JPNN.com

jpnn.com, INGGRIS - Nama Indonesia kembali harum di kancah internasional. Melalui jalur akademik, Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti), Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc., Ph.D mendapat gelar prestisius berupa Doktor Honoris Causa bidang kesehatan dari Coventry University di Inggris.

Pria kelahiran Blitar, 17 Mei 1962 ini bahkan menjadi orang Indonesia pertama yang memperoleh gelar kehormatan dari Coventry University.

BACA JUGA: ITS Beri Gelar Doktor HC untuk Susi Pudjiastuti

Menjabat sebagai Dirjen di Kemristekdikti, nama Ali Ghufron tidak asing di dunia kesehatan.

Sebagai Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM), Ghufron pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) di masa Kabinet Indonesia Bersatu II, pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

BACA JUGA: Muhaimin Iskandar: 100 Persen Muslim, 100 Persen NKRI

Pada saat itulah, Ghufron berkontribusi ikut menginisiasi sistem jaminan kesehatan masyarakat dan ikut membidani lahirnya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Pencapaian ini pun sangat disyukuri oleh pria yang gemar bermain gitar itu. Meski ini bukan prestasi pertamanya di level internasional, bagi Ghufron pemberian gelar Doktor Honoris Causa merupakan sebuah pengakuan atas kepakarannya.

BACA JUGA: Mohamad Nasir: Tidak Ada Obral Gelar Doktor HC

Momentum ini juga semakin memacu Ghufron untuk terus berkontribusi kepada bangsa dan negara. Apalagi, kini ayah tiga anak itu mengemban amanah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur dipercaya untuk mendapat Doktor Kehormatan, apalagi ini dari institusi pendidikan tinggi di Inggris. Ini juga merupakan apresiasi bagi bangsa Indonesia,” tutur Ghufron, Selasa (21/11).

Atas pengakuan tingkat internasional tersebut, pria yang saat ini juga menjabat sebagai Rektor Universitas Trisakti itu berharap, pencapaiannya bisa menjadi inspirasi dan teladan, khususnya bagi generasi muda.

“Saya yakin anak muda bisa berperan banyak dalam pembangunan. Dahulu saya bercita-cita menjadi seorang dokter agar bisa menolong orang lain, apalagi saat itu biaya pengobatan mahal. Setelah saya berhasil menjadi dokter, saya ingin membangun sistem jaminan kesehatan masyarakat. Oleh sebab itu, saya memutuskan melanjutkan studi S-2 dan S-3. Jadi, kuncinya adalah ketajaman visi dan panggilan hati,” paparnya.

Setelah sukses di bidang kesehatan dan pendidikan, ke depan Ghufron ingin merambah bidang ekonomi. Menurut dia, jika tiga sektor itu berjalan dengan baik, maka tugas negara pun selesai.

"Karena saya menilai kesehatan, pendidikan, dan ekonomi itu sama-sama penting dalam pembangunan sebuah negara. Jadi sehat warganya, terdidik bangsanya, dan sejahtera kehidupannya," terang Ghufron. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penganugerahan Doktor HC Muhaimin Iskandar Bertabur Menteri


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler