Prof Jimly Asshiddiqie Sebut Bahtiar Cocok jadi Pj Gubernur DKI, Begini Alasannya

Minggu, 04 September 2022 – 15:05 WIB
Prof Jimly Asshiddiqie. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan berakhir pada Oktober 2022. Lalu, siapa yang akan menjabat sebagai penjabat gubernur DKI Jakarta? 

Anggota DPD Prof Jimly Asshiddiqie menyebut nama Bahtiar, Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri sebagai figur ideal menjadi pj gubernur DKI Jakarta. 

BACA JUGA: Akademisi UI Sebut Bahtiar Penuhi Semua Kriteria Jadi Pj Gubernur DKI Jakarta

Ketua DKPP periode 2012–2017 itu menjelaskan salah satu kemampuan yang perlu dimiliki pj gubernur DKI Jakarta adalah komunikasi politik yang baik. 

Terlebih, DKI Jakarta memiliki masyarakat yang multikultur sehingga ketenteramannya perlu dijaga.

BACA JUGA: Profil Bahtiar, Pejabat Eselon I Kemendagri Kandidat Pj Gubernur DKI Jakarta

Kemampuan tersebut dimiliki Bahtiar karena pernah menduduki jabatan strategis yang berhubungan dengan masyarakat. 

Jabatan itu seperti Kasubdit Ormas, Direktur Politik Dalam Negeri dan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kemendagri.

BACA JUGA: Bahtiar Kemendagri Kandidat Pj Gubernur DKI Jakarta, Ah, jadi Ingat Soni Sumarsono

Hal itu menjadi modal penting untuk membangun komunikasi yang humanis dengan seluruh pemangku kepentingan di DKI Jakarta.  

“Tidak banyak pejabat tinggi madya yang memiliki kapasitas dan kualifikasi seperti itu, salah satunya pejabat tinggi madya di internal Kemendagri, ada Bahtiar, yang saat ini menjabat sebagai Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum,” kata Prof Jimly Asshiddiqie dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (4/9). 

Namun demikian, lanjut Jimly, hal itu tentunya kembali kepada keputusan Presiden Joko Widodo yang sebelumnya melalui proses "profiling" atau menganalisis perilaku oleh Tim penilai akhir Kemendagri sesuai regulasi pj gubernur.

Ketua Dewan Pertimbangan ICMI tersebut berharap Bahtiar dapat membangun komunikasi, baik dengan DPRD DKI Jakarta, jajaran internal Pemerintah DKI Jakarta, maupun menjadi perpanjangan pemerintah pusat.

Di lain sisi, ketua Mahkamah Konstitusi periode 2003–2008 itu mengatakan, DKI Jakarta merupakan barometer politik nasional, sehingga stabilitas politik perlu dijaga.

Pakar hukum tata negara ini mengatakan kondisi masyarakat yang multikultur tersebut membuat kehidupan sosial warga DKI Jakarta penuh dengan dinamika. Karena itu, sosok pj gubernur DKI Jakarta haruslah seseorang yang mampu menjaga stabilitas politik maupun sosial, sehingga roda pemerintahan dan pelayanan publik berjalan dengan baik.

Prof Jimly Asshiddiqie meyakini kemampuan tersebut dimiliki Bahtiar. 

Apalagi, Bahtiar memiliki pengalaman sebagai penjabat sementara gubernur Kepulauan Riau (Kepri).

Selain itu,  Bahtiar sebagai seorang ASN memegang teguh sikap netral dan tak memiliki kepentingan politik. 

Bahtiar juga dinilai berhasil memprakarsai program-program kebangsaan, sehingga sosoknya diharapkan dapat mengemban amanah sebagai pj gubernur DKI Jakarta dan dapat diterima semua pihak.

Sementara itu, Mendagri Tito Karnavian dalam Rapat Kerja bersama Komisi II DPR RI pada Rabu 31 Agustus 2022 menyebutkan belum menerima masukan nama-nama kandidat pj gubernur DKI Jakarta. Mendagri Tito memastikan pj gubernur DKI Jakarta memiliki kriteria netral, profesional, dan berpengalaman. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler