Prof Widodo: Pers Sudah Paham Perannya Melawan Musuh Bersama

Rabu, 10 Februari 2021 – 03:00 WIB
Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo Profesor Widodo Muktiyo (kanan atas) dalam diskusi bertitel Dialog Indonesia Bicara yang ditayangkan TVRI, Selasa (9/2). Foto: Tangkapan layar TVRI.

jpnn.com, JAKARTA - Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo Profesor Widodo Muktiyo mengatakan pers merupakan instrumen penting dalam memberikan edukasi dan informasi mengenai penanganan pandemi Covid-19 yang dilakukan pemerintah.

"Ya memang sebetulnya pers saat ini sudah sangat memahami perannya. Bahwa kita tahu fungsi pers itu sebagai sarana informasi, sarana edukasi, sarana hiburan, sarana pewarisan nilai-nilai budaya, dan itu dijalankan dengan bagus," kata Widodo dalam diskusi bertitel Dialog Indonesia Bicara yang ditayangkan TVRI, Selasa (9/2).

BACA JUGA: Cerita Menteri Johnny Plate soal Kemenkominfo Dijuluki Kementerian Blokir

Diskusi dalam rangka HPN 2021 itu juga menampilkan pembicara lain, yakni Ketua Panitia Hari Pers Nasional 2021 Auri Jaya, Juru Bicara Kepresidenan Fadjroel Rachman, dan Wakil Ketua Dewan Pers Hendry Ch Bangun. Adapun tema diskusi tersebut ialah Pers: Bangkit dari Pandemi.

Widodo menilai pers sudah menjalankan fungsinya untuk melawan musuh bersama yakni pandemi Covid-19.

BACA JUGA: Selama Pandemi COVID-19, Kemenkominfo Catat 1.387 Hoaks 

"Bahkan kalau saya melihat pers saat ini sangat paham dengan perannya untuk melawan musuh bersama. Jadi, kita ini kan sekarang punya musuh bersama (pandemi Covid-19)," ungkapnya.

Widodo mengatakan bahwa perlunya melakukan komunikasi yang berbasis peradaban melawan pandemi Covid-19.

BACA JUGA: HPN 2021, Pers Terus Dorong Publik Ubah Perilaku Hadapi Pandemi  

Menurutnya, hal itu akan menyatukan tekad bersama untuk berkolaborasi dengan pendekatan pentahelix melawan pandemi corona.

"Kemudian bersama-sama menunjukkan Indonesia punya strategi komunikasi, yang berbasis pada kekuatan jembatan. Siapa itu jembatannya, ya media," katanya.

"Jadi, media sangat berperan penting membangun kesepemahaman publik untuk melawan Covid-19," tambahnya.

Lebih jauh Widodo juga mengapresiasi PWI dan Panitia Hari Pers Nasional 2021 yang telah menggelar peringatan HPN dengan berbagai kegiatan.

Termasuk memberikan penghargaan kepada aktivis media yang peduli nilai-nilai budaya.

"Pendekatan menghadapi Covid-19 tidak hanya bersifat teknologi fisik saja, tetapi sosio-kultural menjadi penting. Ini dilakukan dan kami apresiasi dengan baik panitia," kata Widodo.

Sementara, Fadjroel Rachman mengatakan bahwa selama ini pers berpegang teguh pada etika jurnalistik dalam menyampaikan informasi yang benar. "Selalu menyampaikan dengan akurat, akurat, dan akurat," kata Fadjroel.

Menurut Fadjroel, Presiden Jokowi pada momen peringatan HPN 2021 juga merasakan bagaimana industri Indonesia, baik usaha besa, UMKM, industri pers juga terkena dampak akibat pandemi Covid-19.

Karena itu, katanya, pemerintah memberikan keringanan Pph 21 bagi awak media, pembebasan PPh 22 impor, percepatan restitusi dan insentif berlaku sampai Juni
2021.

Menurut Fadjroel, selain keringanan pajak, Presiden Jokowi juga menyediakan 5000 dosis vaksin Covid-19 untuk para wartawan.

Dia menegaskan Presiden Jokowi juga mengakui bahwa selain tenaga kesehatan, wartawan berada di garis depan dalam mengedukasi dan menyampaikan informasi akurat kepada masyarakat terkait pandemi Covid-19.

"Sehingga Februari dan awal Maret nanti disiapkan 5000 orang yang bisa divaksinasi," katanya. (boy/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler