Prof Yudi Sebut TWK ASN untuk Mengedukasi, Bukan Menghukum

Jumat, 28 Mei 2021 – 23:59 WIB
Pakar Aliansi Kebangsaan Prof Yudi Latief. Foto: dok. pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Pakar Aliansi Kebangsaan Prof Yudi Latief menyatakan bahwa tes wawasan kebangsaan (TWK) menjadi tolok ukur seorang pegawai menjadi aparatur sipil negara (ASN).

Menurut dia, TWK ini penting untuk melihat bagaimana wawasan seseorang, apalagi sebelum menjadi ASN.

BACA JUGA: Prof Hamdi: Tes Wawasan Kebangsaan KPK Bisa Dibuktikan Secara Ilmiah

“Jadi, ada proses edukasi ya. Makanya, harus dikategorisasi dan sampai dimana tingkat keseriusan keburukan wawasannya itu," kata Prof Yudi di Jakarta, Jumat (28/5).

Prof Yudi mengatakan, melalui TWK ini pemerintah juga harus mengedukasi. Sehingga, kelompok-kelompok yang dianggap melenceng dari wawasan kebangsaan dapat diedukasi.

BACA JUGA: Respons Terbaru Komnas HAM soal Tes Wawasan Kebangsaan bagi Pegawai KPK

“Jadi, kelompok-kelompok yang mulai dianggap melenceng itu, semangatnya itu bukan malah menyingkirkan tapi merangkul dan mengedukasi,” ujarnya.

Prof Yudi juga bicara soal 51 Pegawai KPK yang dinyatakan tidak dapat melanjutkan karir di KPK karena rapor merah dalam TWK.

BACA JUGA: Bagaimana Nasib 75 Pegawai KPK Gagal Tes Wawasan Kebangsaan?

Rapor merah itu bisa dikategorikan pegawai tersebut sudah tidak mau bekerja lagi untuk institusi negara.

"Pernah komitmen dalam aksi-aksi teroris. Ada intensi ingin merobohkan tata negara. Itu benar-benar tak akan terampuni itu,” katanya. (cuy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
tes wawasan kebangsaan   ASN   TWK   KPK  

Terpopuler