Prof Zainuddin Maliki Ingin Kewajiban Ekskul Pramuka Disempurnakan, Bukan Dicabut

Selasa, 02 April 2024 – 20:59 WIB
Anggota Komisi X DPR RI Prof Zainuddin Maliki. Foto: source for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi X DPR RI Prof Zainuddin Maliki menilai kebijakan menghapus kewajiban siswa di satuan pendidikan mengikuti ekskul Pramuka layak ditinjau kembali.

Hal itu disampaikan legislator Partai Amanat Nasional (PAN) itu karena Pramuka dikenal sebagai wadah pembentukan kepribadian yang efektif.

BACA JUGA: Pramuka Bukan Lagi Ekstrakurikuler Wajib di Sekolah? Simak Penjelasan Kemendikbudristek

"Sangatlah tidak bijak kalau diubah menjadi ekskul hanya wajib diselenggarakan sekolah, tetapi siswa tidak wajib ikut," kata Prof Zainuddin, Selasa (2/4).

Dia mengatakan dunia pendidikan tidak hanya diminta untuk melahirkan manusia cerdas, berkesadaran numerasi dan literasi tinggi, tetapi yang lebih penting dituntut untuk mencetak manusia terdidik, bermental dan berkeadaban kuat.

BACA JUGA: Kapolri dengan Senang Hati Bakal Hadir di Sidang MK

Sejumlah negara menurutnya tidak memiliki sumber daya alam yang cukup, tetapi mereka menjadi negara maju.

"Manusia terdidik, bermental dan berkeadaban kuat itulah yang menjadikan sebuah negara maju dan kuat," tutur mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya itu.

BACA JUGA: Mahasiswa Jadi Korban TPPO Berkedok Magang di Jerman, Prof Zainuddin Soroti Lemahnya Pengawasan

Prof Zainuddin menyebutkan bahwa tugas pendidikan melahirkan manusia terdidik dan bermental kuat sejauh ini masih belum seperti harapan banyak orang.

Dunia pendidikan di negara ini belum bisa menghapus perilaku menyimpang, seperti perundungan.

"Kita prihatin perundungan masih saja terjadi di sejumlah satuan pendidikan, bahkan juga terjadi di satuan pendidikan elite dan berbayar mahal," kata mantan ketua Dewan Pendidikan Jawa Timur itu.

Di sisi lain, mengacu laporan Microsoft tentang indeks keadaban bangsa Indonesia dalam pemanfaatan teknologi digital juga belum menggembirakan.

"Keadaban digital kita dinilai terburuk di Asia Pasifik. Seharusnya pendidikan kita bisa memberi sumbangan dalam mengatasi krisis keadaban itu," ujarnya.

Dia mengatakan Pramuka yang selama ini telah melembaga sebagai wadah pembentukan kepribadian, sehingga menjadikan anak-anak terdidik dan bermental kuat mestinya lebih diberi penguatan.

"Langkahnya, sempurnakan, dan jangan cabut kewajiban selenggarakan ekskul Pramuka di sekolah," ucap Prof Zainuddin Maliki.(fat/jpnn.com)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler