jpnn.com, JAKARTA - Figur Menteri BUMN Erick Thohir yang berlatar belakang sebagai profesional dan bukan anggota partai politik merupakan kelebihan untuk diusung sebagai calon wakil presiden (cawapres).
“Kalau dilihat secara umum publik masyarakat lebih respect terhadap figur-figur nonpartai politik dan kalau dibandingkan sebetulnya jauh bisa diterima nonparpol,” kata Koordinator Komite Pemilih Indonesia, Jeirry Sumampow dalam keterangan persnya, Jumat (29/9).
BACA JUGA: Duet Prabowo-Erick Thohir Dinilai Tepat Untuk Majukan Sepak Bola
Selain karena faktor profesional itu, kinerja Erick Thohir di BUMN juga mendapat apresiasi masyarakat secara luas. Sebab, Erick Thohir berhasil mentransformasikan BUMN menjadi lebih maju.
Hal itu sudah dibuktikan Erick Thohir dengan meningkatkan pendapatan BUMN mencapai Rp 2.613 triliun di tahun 2022, naik dari Rp 2.292 triliun pada tahun sebelumnya. Capaian tersebut merupakan yang tertinggi dalam sejarah.
BACA JUGA: Erick Thohir Dinilai Sebagai Cawapres yang Dibutuhkan Prabowo
Dampaknya, BUMN meraup laba sebesar Rp 303 triliun pada 2022 yang mana merupakan raihan terbesar dalam sejarah. Meningkatnya laba selaras dengan dividen BUMN yang dibagikan kepada negara sebesar Rp 80 triliun.
“Secara personal atau kualitatif orang seperti Erick Thohir ini kan punya track record yang baik ya,” kata Jeirry.
BACA JUGA: Banyak Prestasi di BUMN, Erick Thohir Dinilai Layak Mendampingi Prabowo
Berkat kinerjanya yang bagus, membuat elektabilitas Erick Thohir menduduki posisi pertama dalam bursa cawapres.
Itu terlihat pada temuan Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada Agustus yang menempatkan Erick Thohir berada di posisi pertama dengan perolehan 15,9 persen.
“Erick Thohir itu cukup tinggi dalam survei-survei menurut saya memang pertama karena popularitasnya tinggi karena dia memang jabatan-jabatan yang strategis di Indonesia sebagai BUMN,” ungkap Jeirry. (cuy/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
BACA ARTIKEL LAINNYA... Erick Thohir Melakukan Kerja Nyata Menstabilkan Harga Pangan untuk Membantu Rakyat
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan