Profesor Universitas Sydney yang diskorsing gara-gara email bernada rasis mengambil tindakan hukum terhadap situs yang mempublikasikan email pribadinya tersebut.

 

BACA JUGA: Jahe Kurang Populer di Kalangan Generasi Muda Australia

Pengadilan federal memerintahkan situs berita onlibe New Matilda untuk tidak mempublikasikan lebih lanjut rincian dari bocoran email Profesor  Barry Spurr, yang menyebut Perdana Menteri Tony Abbott sebagai "Abo-lover" dan menggunakan sebutan "Mussies" dan "Chinky-poos" sebutan bernada negatif untuk muslim perempuan. Professor Spurr,  yang juga merupakan konsultan pemerintah federal dalam meninjau kurikulum Bahasa Inggris, menuai kecaman luas akibat email yang ditulisnya setelah situs New Matilda mempublikasikan rincian dari emailnya pekan lalu. Kuasa hukum Professor Spurr berpendapat publikasi dari email kliennya itu melanggar UU Privasi dan pengadilan memerintahkan pencegahan publikasi lebih lanjut dari rincian email itu sebelum sidang pengadilan ini digelar pada hari Kamis mendatang.  Editor Matilda, New Chris Graham mengatakan tim hukum Profesor Spurr itu juga menuntut agar mendapat kembali email kontroversial itu, mereka meminta artikel itu dihapus dan sumber yang membocorkan email kliennya diungkapkan. Graham memastikan pihaknya tidak akan mengabulkan tuntutan tersebut. "Kami tidak akan pernah mengungkapkan sumber kami,  terlepas dari bagaimana bocoran itu kemudian diproses, sudah jelas, secara kode etik kami tidak bisa melakukannya," Graham mengatakan kasus ini menghadirkan ancaman bagi jurnalisme, namu dia masih menanti nasehat hukum mengenai hasil akhir dari kasus ini.
"Jujur, pemahaman saya sangat terbatas karena kami menerima peringatan hanya dalam waktu satu jam atas perintah tersebut dan harus mewakili diri saya sendiri," katanya. ABC telah menghubungi Professor Spurr untuk meminta komentarnya, Universitas Sydney menskors Profesor Spurr dari tugas mengajarnya,  begitu juga dari tugas bisnis dari universitas maupun datang ke kampus sementara kasus terkait email yang ditulisnya itu diinvestigasi. Sidang kasus ini pada Kamis mendatang, bertepatan dengan pembacaan vonis atas kasus seorang wanita yang secara ilegal mengakses informasi yang kemudian diterbitkan  situs New Matilda dalam sebuah artikel yang tidak terkait. Freya Newman, 21, mengaku bersalah secara tidak sah memperoleh rincian tentang beasiswa yang diberikan kepada putri Perdana Menteri Tony Abbott Frances Abbott oleh Institut Desain Whitehouse. Newman akan mendengarkan vonis hukumannya di pengadilan lokal Downing Centre. 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemerdekaan, Warisan Gough Whitlam bagi Papua Nugini

Berita Terkait