Profil Ade Armando, Tersangka 'Tuhan Bukan Orang Arab' hingga Pengajar di UI

Selasa, 12 April 2022 – 14:48 WIB
Ade Armando di Polda Metro Jaya, Rabu (20/11). Ilustrasi Foto: Antara/Fianda Rassat

jpnn.com, JAKARTA - Ade Armando dipukuli dan ditelanjangi beberapa orang tidak dikenal, ketika pegiat media sosial itu memantau agenda demonstrasi, di area depan gerbang Gedung DPR, Jakarta Pusat, Senin (12/4).

Dalam beberapa rekaman foto yang beredar di media sosial, wajah Ade bengap di pipi dan bibir setelah peristiwa pengeroyokan.

BACA JUGA: Video Pemukulan Ade Armando Viral, Ada Teriakan Darahnya Halal

Dalam foto lainnya, Ade terlihat tidak mengenakan celana saat beberapa polisi mememapah dirinya setelah dikeroyok.

Polisi pun tidak tinggal diam menyikapi kasus pengeroyokan kepada Ade. Penyidik Koprs Bhayangkara mengaku sudah mengantungi identitas pengeroyok dan tinggal ditangkap.

BACA JUGA: Ade Armando Sempat Muntah Darah Seusai Dikeroyok saat Demo 11 April

Lantas, siapa sebenarnya sosok Ade Armando?

Laman staff.ui.ac.id mencatat bahwa Ade sebagai pengajar di Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia (UI).

BACA JUGA: Ade Armando Dikeroyok, Jim Lomen Sihombing Sentil Revolusi Mental Jokowi, Menohok

Pria kelahiran 24 September 1961 memang lama berkuliah di kampus beralmamater kuning itu sebelum menjadi staf pengajar. Ade menyelesaikan pendidikan dari sarjana hingga doktoral pada 1988.

Setelah dari kampus, Ade sempat menjadi wartawan di beberapa media. Semisal dirinya pernah menjadi wartawan di salah satu surat kabar Islam.

Dirinya juga tercatat pernah menjadi Direktur Komunikasi dari Saiful Mujani Research and Consulting hingga anggota Komisi pada periode 2004 hingga 2007.

Ade Tidak Keberatan Disebut Buzzer bagi Jokowi

Pria kelahiran Jakarta itu dalam sebuah kesempatan mengaku tidak keberatan disebut sebagai pendengung atau buzzer bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hal itu terekam saat Ade memenuhi tantangan debat Delpedro Marhaen dari Blok Politik Pelajar (BPP) menyikapi sindiran BEM UI kepada Jokowi yang disebut King of Lip Service.

Ade bahkan dalam sebuah kesempatan pernah menyatakan sebagai pendukung Jokowi setelah BEM UI melayangkan sindiran berupa King of Lip Service.

Ketika itu, Ade mengkritik balik BEM UI tidak punya narasi ketika menyindir Jokowi dengan King of Lip Service.

Pernah tersandung kasus hukum

Pria dua anak itu diketahui pernah tersandung kasus hukum. Dirinya pada 2017 pernah dijadikan tersangka dalam kasus penodaan agama.

Kasus itu bermuara dari twit yang dituliskan Ade di Twitter. Saat itu dia menuliskan twit yang isinya kurang lebih seperti ini 'Tuhan Bukan Orang Arab.'

Akibat twit itu, Ade dilaporkan ke Kepolisian Daerah Metro Jaya pada 2015. Pelapor mempermasalahkan twit Ade yang dianggap menghina Allah SWT.

Namun, penyelesaian kasus tersebut belum jelas. Walakin beberapa pihak mempertanyakan lambatnya proses hukum ke tingkat pengadilan. (ast/jpnn) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ade Armando Dikeroyok Saat Demo Mahasiswa, Prof Sulistyowati Irianto Merespons Begini


Redaktur : Fathan Sinaga
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler