jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum DPP KNPI Haris Pertama menjadi korban pengeroyokan oleh orang tak dikenal pada Senin (21/2) sekitar pukul 14.00 WIB. Akibat kejadian itu, Haris mengalami luka-luka pada bagian wajahnya.
Peristiwa itu terjadi di tempat parkir Rumah Makan Garuda, Cikini, Jakarta Pusat.
BACA JUGA: Anda Mengenal 4 Pria Ini? Mereka sudah Ditangkap
Pada kasus itu, tiga dari lima pelaku telah ditangkap. Mereka ialah MS, JT, dan SS.
Adapun dua pelaku lainnya, yakni H dan I masih dalam pengejaran polisi.
BACA JUGA: Pengunjung PIM Mendadak Heboh, Seorang Pria Ditarik Paksa Keluar Mal, Videonya Viral
Lantas, siapakah Haris Pertama? Haris Pertama merupakan pria kelahiran 6 Oktober 1983.
Saat ini, Haris menjabat sebagai Ketua Umun DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia periode 2018-2021.
BACA JUGA: Tiga Video Mesum Pak Kades dengan Wanita Berambut Pirang Beredar Luas di Medsos
Haris menjabat Ketum DPP KNPI setelah mendapat suara terbanyak dalam Kongres XV.
Riwayat Pendidikan
Pria berumur 39 tahun itu mengenyam pendidikan dasar (SD) di SDN Harapan Jaya III pada 1995.
Lalu, melanjutkan pendidikan menengah pertamanya di SMPN Cakung Jakarta Timur pada1998.
Kemudian, melanjutkan sekolah menengah atas di SMA Karya Pembangunan Nasional pada 2002.
Adpaun pendidikan tingginya, Haris berkuliah di Universitas Islam Jakarta.
Haris juga berpendidikan S2 di Prodi Kebijakan Publik Universitas Brawijaya.
Riwayat Organisasi
1. Ketua Umum DPP KNPI Periode 2018-2021
2. Pendiri dan Ketum Garda NKRI 2007
3. Kabid PTKP HMI Cabang Jakarta Timur (2006-2007)
4. Kabid PTKP HMI Komisariat UID (2004-2005)
5.Bendum HMI Komisariat UID (2003-2004)
Diketahui, Haris Pertama menjadi korban pengeroyokan oleh orang tak dikenal.
Pengeroyokan yang dialami Haris bermula saat dirinya hendak bertemu tim hukum DPP KNPI di Restoran Garuda, Cikini, Jakarta Pusat.
"Saat saya masuk parkiran mobil, turun dari mobil. Baru tiga langkah saya turun dari mobil, tiba-tiba kepala saya dihajar dari belakang oleh seseorang yang tidak saya kenal," kata Haris di Polda Metro Jaya, Senin (21/2) malam.
Seusai dihajar, Haris mengaku sempat melihat ke arah dirinya dipukul.
"Setelah dihajar, saya lihat ke belakang, ada lagi yang hajar saya di bagian wajah. Habis itu ada yang dorong saya sempat tahan, saya duduk sambil lindungi kepala belakang. Di depan itu dua orang meneriakan 'bunuh mati, bunuh mati'," ungkap Haris.
Haris mengaku ada tiga pelaku yang mengeroyoknya serta dipukul menggunakan benda tumpul.
"Saya lihat ada tiga orang, karena satu dari pas saya dihajar, dipukul dari belakang pakai benda tumpul," kata Haris.
Haris mengaku para pelaku mengincar bagian wajah dan matanya saat dikeroyok.
Dia sendiri telah melaporkan insiden pengeroyokan yang dialaminya itu ke Polda Metro Jaya.
BACA JUGA: Pria yang Ditarik Paksa Keluar Mal Ternyata Anggota Polri, Sempat Dikeroyok, Pelaku Tak Disangka
Laporan Haris teregister dengan nomor LP/B/928/II/2022/SPKT/POLDA METRO JAYA, tertanggal 21 Februari 2022. (cr3/jpnn)
Redaktur : Budi
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama