jpnn.com, JAKARTA - Berikut ini profil Syarief Hasan, politikus senior Partai Demokrat yang saat ini menduduki jabatan wakil ketua MPR periode 2019-2024.
Di jabatan tersebut, Syarief Hasan menggantikan koleganya di Partai Demokrat, Evert Ernest Mangindaan.
BACA JUGA: Profil Jazilul Fawaid: 6 Tahun di Pesantren, Kini Wakil Ketua MPR
Selain Syarief Hasan, sebelumnya terdapat dua nama lain yang digadang-gadang menempati posisi tersebut. Yakni Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas dan Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan.
Keterpilihan Syarief Hasan agaknya sudah bisa ditebak. Selain karena Syarief Hasan bisa dibilang lebih matang dalam dunia politik dibandingkan Ibas dan Hinca, Syarief Hasan juga dikenal sebagai politikus yang sangat loyal terhadap partai.
BACA JUGA: Profil Ahmad Basarah: Ketua PP Baitul Muslimin Indonesia, Kini Wakil Ketua MPR
Pria kelahiran Palopo, Sulawesi Selatan, 17 Juni 1949 itu sebelumnya merupakan figur yang aktif di dunia usaha.
Pemilik nama lengkap Syariefuddin Hasan itu beberapa kali didaulat memimpin perusahaan, hingga akhirnya mendirikan perusahaan sendiri.
BACA JUGA: Profil Ahmad Muzani: Wartawan dan Penyiar Radio, Kini Wakil Ketua MPR
Syarief Hasan kemudian mencoba berkecimpung di dunia politik melalui Partai Demokrat. Di Demokrat, karir politik Syarief Hasan bisa dibilang cukup moncer.
Dia sudah menjadi anggota DPR RI dari Partai Demokrat untuk periode 2004-2009.
Lanjut lagi periode 2009-2014. Namun kemudian ditinggalkannya karena dia ditunjuk Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah pada Kabinet Indonesia Bersatu II periode 2009-2014.
Syarief Hasan yang juga merupakan suami Inggrid Kansil itu semakin memiliki kedekatan dengan SBY. Dia kemudian dipercaya SBY sebagai Ketua Harian Partai Demokrat kala itu.
Sebagai Ketua Harian, Syarief Hasan ibarat menjadi tangan kanan bagi SBY. Syarief Hasan kemudian juga pernah menjadi anggota Dewan Pembina Partai Demokrat dan kini menjabat Wakil Ketua Umum Partai Demokrat.
Selama menjadi menteri, Syarief Hasan tercatat merupakan salah satu menteri yang sangat aktif berkunjung ke daerah menyapa masyarakat.
Dengan latar belakangnya sebagai pengusaha, Syarief Hasan banyak berbagi pengalamannya kepada kelompok-kelompok masyarakat yang ditemuinya.
Syarief Hasan dan Partai Demokrat memang tidak terpisahkan. Loyalitas Syarief Hasan terhadap partai sangat besar terlebih terhadap Ketua Umum Demokrat SBY.
Syarief Hasan hampir tidak pernah berbeda pandangan dengan SBY saat tampil di hadapan publik, terutama dalam menyampaikan pernyataan berkaitan dengan sikap Partai Demokrat melalui media.
Syarief Hasan terpilih sebagai anggota DPR RI untuk periode 2014-2019, dan kini untuk periode 2019-2024.Dia kini ditunjuk SBY duduk di kursi pimpinan MPR RI.
Di Pemilu 2019 lalu Syarief Hasan memperoleh 35.270 suara dari Daerah Pemilihan Jawa Barat III.
Syarief Hasan merupakan sosok politikus yang peduli dengan pendidikan. Terbukti dirinya terus menekuni pendidikan hingga berhasil meraih gelar doktor.
Dia menyelesaikan pendidikan sekolah dasar hingga menengah atas di kota Makassar. Dia sekolah di SD Negeri Makassar, SMP Islam Makassar, dan SMEA Negeri 3 Makassar.
Lulus dari SMEA, Syarief Hasan melanjutkan studinya ke perguruan tinggi di Fakultas Ekonomi, Universitas Krisnadwipayana (UNKRIS), Jakarta.
Syarief Hasan melanjutkan pendidikan dengan mengambil program Magister Management dari UNKRIS dan mengambil program Magister Business Administration di California State University, Amerika Serikat, hingga program doktor di Universitas Persada Indonesia YAI, Jakarta pada 2007.
Bekal pendidikan tinggi membuat Syarief Hasan cukup lincah dan vokal menyuarakan aspirasi selama total empat periode di parlemen.
Syarief Hasan tercatat pernah duduk sebagai anggota Komisi XI DPR RI yang berkutat mengurusi keuangan, pada tahun 2004-2006.
Ketua Fraksi Partai Demokrat pada 2006-2009, kemudian menjadi Wakil Ketua Panitia Anggaran pada 2006-2007.
Syarief Hasan kemudian pernah bertugas sebagai anggota Komisi I DPR RI pada 2007-2009 dan anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) tahun 2010. (Antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo