JAKARTA - Pasca menyentuh rekor baru, indeks harga saham gabungan (IHSG) turun cukup dalam. Indeks terjungkal 81,408 poin (1.931 persen) ke level 4.134,036 dan indeks LQ 45 tergerus 19,25 poin (2,63 persen) ke level 712,38 pada penutupan perdagangan Rabu (4/4).
Pada perdagangan kemarin, IHSG dilanda aksi profit taking sebagaimana terjadi di banyak bursa regional. "Digoyang bawah oleh gitar Spanyol," kata Senior Research HD Capital Yuganur Wijanarko kemarin.
Yuganur mengatakan, sentimen negatif berasal dari regional karena krisis utang Spanyol. Kondisi itu memberikan alasan bagi pelaku pasar untuk "menggoyang" IHSG ke bawah. Meski begitu, pihaknya merekomendasikan untuk melakukan akumulasi. "Karena koreksi ini cuma proses biasa dari meredakan keadaan overbought dalam tren naik," terangnya.
Indeks pada hari ini diprediksi bergerak di kisaran support pada level 4.125-4.065-4.010 dan resistance di level 4.275-4.350. Saham yang direkomendasikan untuk akumulasi beli, antara lain, BBNI, PGAS, BJBR, dan ASII.
Frekuensi transaksi pada perdagangan kemarin mencapai 129.641 kali pada volume 7,61 juta lot saham senilai Rp 4,937 triliun. Sebanyak 86 saham naik. Sisanya, 194 saham turun dan 93 saham stagnan. Investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 466,8 miliar.
Saham-saham yang naik signifikan (top gainers), antara lain, Hero Supermarket (HERO) naik Rp 5.900 ke Rp 35.500, Delta Jakarta (DLTA) naik Rp 2.000 ke Rp 142.000, Merck (MERK) naik Rp 1.000 ke Rp 148.000, dan Fastfood (FAST) naik Rp 600 ke Rp 14.700. (gen/c6/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sambut ASEAN Open Sky, Garuda Berbenah
Redaktur : Tim Redaksi