Research Analyst PT Panin Sekuritas Purwoko Sartono mengatakan pelemahan IHSG didorong sentimen negatif dari angka pertumbuhan ekspor Tiongkok yang di bawah ekspektasi. "Selain itu, ada kekhawatiran melambatnya pertumbuhan ekonomi dunia," ujarnya kemarin.
Investor juga terlihat memilih melakukan profit taking setelah indeks menembus level 4.000 di awal perdagangan. "Kita lihat kecenderungan aksi ambil untung saat beberapa kali indeks berhasil menembus level 4.000. Aksi jual terjadi pada saham berbasis komoditas seperti pertambangan dan perkebunan," terangnya.
Pada hari ini (Selasa), indeks diproyeksikan bergerak konsolidasi di tengah minimnya sentimen positif. Indeks diprediksi bergerak di kisaran support 3.964 dan resistance 4.000. Saham pilihan di antaranya BBRI, BMRI, TBIG, dan ETWA.
Frekuensi transaksi perdagangan kemarin mencapai 93.512 kali pada volume 2,708 juta lot saham senilai Rp 3,284 triliun. Sebanyak 69 saham naik, sisanya 140 turun, dan 105 stagnan. Investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 459,3 miliar.
Saham-saham yang naik signifikan (top gainers) di antaranya Pioneerindo (PTSP) menguat Rp 370 ke Rp 1.870, Goodyear (GDYR) melejit Rp 300 ke Rp 12.300, Unilever (UNVR) menanjak Rp 250 ke Rp 19.800, dan Century Textille (CNTX) melesat Rp 200 ke Rp 7.700.
Bursa Asia pada penutupan perdagangan kemarin; indeks komposit Shanghai turun 4,60 poin (0,19 persen) ke 2.434,86; indeks Hang Seng naik 48,18 poin (0,23 persen) ke 21.134,18; indeks Nikkei 225 drop 39,88 poin (0,40 persen) ke 9.889,86; dan indeks Straits Times menguat 4,21 poin (0,14 persen) ke 2.967,36. (gen/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Eceran BBM Melonjak Drastis
Redaktur : Tim Redaksi