jpnn.com, JAKARTA - Iklim kondusif terus diciptakan 10 Rumah Aman dan warga di tengah pandemi virus corona (covid-19).
Kolaborasi ini berhasil menumbuhkan suasana tenang sekaligus kemandirian ekonomi tiap keluarga di lingkungan terkecil rumah tangga (RT).
BACA JUGA: Pustaka Bergerak dan 10 Rumah Aman Ubah Konten Edukasi Masyarakat
Warga RT.008/RW.04 Balekambang, Kramatjati, Jakarta Timur, ini misalnya. Kemandirian perekonomian warga muncul dengan beragam rupa, mulai donasi hingga munculnya industri rumahan.
“Alhamdulillah semuanya lancar. Pembagian sembako berjalan normal. Sebab, aliran donasi sembako hingga saat ini masih terus berjalan,” ungkap Ketua RT.008/RW.04 Balekambang, Kramatjati, Jakarta Timur, Zainal Abidin, Jumat (8/5).
BACA JUGA: 10 Rumah Aman dan Pustaka Bergerak Perkuat Pencegahan Covid-19
Dia menambahkan, warga menjalankan petunjuk program 10 Rumah Aman dengan sungguh-sungguh.
Menurut dia, besarnya stok beras dan cadangan anggaran tersebut tentu sangat menggembirakan.
“Kami sangat berterima kasih kepada mereka yang sudah beramal dan berbagi dengan sesamanya di sini,” terang Zainal lagi.
Warga kampung ini juga mengembangkan produk pendamping bantuan sembako. Sambal pecel dan madumongso dipilih sebagai lauk dan takjil berbuka puasa.
Menurut Zainal, pemilihan alternatif takjil tadi juga dimaksudkan untuk menghidupkan UKM.
“Selama bulan puasa, sudah kami distribusikan dua kali. Alhamdulillah, semua warga senang,” lanjutnya.
Ketua RT.014/RW.02 Bendungan Hilir Rani Eddy memaparkan, distribusi bantuan sembako warga masih terus berjalan di lingkungannya meski dilakukan dengan beragam catatan.
“Warga sekarang jauh lebih tenang menghadapi pandemi covid-19 dan beragam imbasnya. Puasa juga dijalankan dengan khusyuk,” papar Rani.
Warga Serua, Bojongsari, Depok, Jawa Barat, juga terus mengembangkan jiwa kebersamaan.
Wilayah ini sempat mengumpulkan 42 juta rupiah bantuan untuk sembako warganya pada awal menjalankan program 10 Rumah Aman.
“Warga terus bahu-membahu menjalankan protokol kesehatan. PSBB juga berjalan dengan tertib. Saat Ramadan tiba, warga kami bisa fokus menjalankan ibadah puasa,” tegas Lurah Serua Dion Wijaya.
Kepala Staf Presiden Moeldoko menerangkan, warga harus mendapatkan jaminan ekonomi bagi keluarganya agar situasi lingkungan tetap sejuk.
Dengan begitu, penerapan beragam treatment untuk memutus mata rantai pandemi covid-19 tetap efektif.
“Kata kuncinya adalah masyarakat mau terus bergotong-royong melawan pandemi ini. Semua elemen masyarakat harus terlibat aktif di dalamnya,” tutur Moeldoko.(jos/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ragil