jpnn.com - Kementerian Transmigrasi (Kementrans) yang dipimpin Menteri Muhammad Iftitah Sulaiman bakal menjalankan instruksi Presiden Prabowo Subianto mengenai visi besar untuk mewujudkan persatuan dan kesejahteraan dalam berbagai sektor.
Menteri Transmigrasi (Mentrans) Iftitah Sulaiman juga telah menetapkan sejumlah target yang hendak digeber pelaksanaannya dalam program 100 hari Kementrans.
BACA JUGA: Irwan Jelaskan Paradigma Baru Mentrans Iftitah Sulaiman Membangun Kawasan Transmigrasi
"Mentrans menetapkan target program 100 hari itu ada sembilan yang diprioritaskan dari berbagai macam isu strategis di Kementrans," kata Juru Bicara Kementrans Irwan Fecho, di Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (11/11/2024).
Pertama, kata Irwan, terkait rencana strategis atau renstra yang akan segera dirampungkan. Sebab, Kementrans dalam kabinet pemerintahan Presiden Prabowo merupakan kementerian baru, sehingga penyusunan renstra harus tuntas terlebih dahulu.
BACA JUGA: Kasus Guru Supriyani Dimintai Rp 50 Juta oleh Oknum Polisi, Kapolri: Kalau Terbukti, Pecat!
"Termasuk di situ menetapkan daftar kawasan dan jumlah kawasan transmigrasi yang akan menjadi program prioritas nasional ke depan, sekaligus bagaimana mewujudkan visi misi dan janji presiden RI Pak Prabowo Subianto," ujar Irwan.
Kedua, Kementrans akan segera melakukan pembekalan dan pelatihan kepada calon transmigran. Sebab, pada masa Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) di pemerintahan sebelumnya, telah direncanakan penempatan 111 KK transmigran di 5 provinsi, yakni Sumatera Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Barat.
BACA JUGA: Mentrans Iftitah Bakal Genjot Produktivitas Transmigran demi Wujudkan Swasembada Pangan
"Ini sudah sesuai dengan usulan daerah, pemerintah daerah," kata Irwan yang juga Staf Khusus Menteri Transmigrasi.
Ketiga, Kementrans akan segera melakukan sosialisasi sekaligus silaturahmi kepada tokoh-tokoh agama, pemuka masyarakat, serta melakukan revitalisasi 10 kawasan transmigrasi di Indonesia Timur, khususnya Papua.
Menurut Irwan, Mentrans Iftitah berkomitmen tidak ada perpindahan penduduk dari luar Papua, sehingga Kementrans akan fokus pada pemberdayaan kawasan transmigrasi berupa revitalisasi 10 kawasan transmigrasi di Papua.
"Nah, ini yang kita harapkan kemudian 10 kawasan transmigrasi itu kemudian meningkat dari yang tadinya berkembang kemudian menjadi mandiri dan berdaya saing," tuturnya.
Keempat, Kementrans mendorong potensi ekspor komoditas unggulan kawasan transmigrasi di tiga provinsi, yakni Parigi Moutong dan Kabupaten Poso di Sulawesi Tengah berupa ekspor durian ke China, Kabupaten Sambas di Kalimantan Barat yang mengekspor komoditas unggulan ke Malaysia, dan Kabupaten Luwu, kawasan transmigrasi Mahalona di Sulawesi Selatan yang mengekspor lada dan cengkeh ke Malaysia.
Kelima, berkaitan dengan peningkatan sumber daya manusia (SDM) generasi muda, terutama anak-anak transmigran melalui program beasiswa untuk 145 orang mahasiswa dan mahasiswi yang bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi di daerah maupun nasional.
"Akan tetapi syaratnya anak transmigran dan lulus seleksi perguruan tinggi," tutur Irwan.
Prioritas keenam, panen raya komoditas unggulan dari beberapa program pembangunan di kawasan transmigrasi yang sudah ada dan telah berjalan baik selama ini.
Ketujuh, peresmian pembangunan dan pengoperasian infrastruktur di kawasan transmigrasi, seperti jalan, jembatan, gedung, perumahan, sarana dan prasarana pengairan yang tersebar di 5 provinsi, yakni di Sumbar, Kalteng, Sulsel, Sulteng, dan Sulbar.
Kedelapan itu, Kementrans bakal menandatangani kerja sama dengan pemerintah daerah (pemda) berkaitan dengan penyuksesan program transmigrasi.
"Karena sesuai paradigma baru Kementrans di bawah kepemimpinan Pak Iftitah Sulaiman, yang tadinya sentralistik ke depan semangatnya adalah desentralistik. Jadi, sudah pasti kalau ada program transmigrasi, itu adalah inisiatif dari daerah, permintaan dari pemda," ungkap Irwan yang juga putra Kalimantan Timur.
Kesembilan, Kementrans mendorong pembangunan kawasan transmigrasi dilakukan dengan semangat keberlanjutan, berwawasan perubahan iklim, serta teknologi ramah lingkungan.
Maka ke depan bakal ada contoh pembukaan lahan di kawasan transmigrasi dilakukan tanpa membakar, penggunaan energi baru terbarukan (EBT). Kemudian, beberapa kawasan yang punya potensi sumber daya air, maka didorong menggunakan energi mikro hidro.
"Ini adalah komitmen Kementerian Transmigrasi untuk melakukan pembangunan yang berkelanjutan. Saya pikir sembilan hal ini yang akan menjadi target program 100 hari Bapak Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman," ucap Irwan.
Dia berharap dengan 9 program prioritas tersebut, Kementrans dapat mewujudkan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan visi besar persatuan dan kesejahteraan menuju Indonesia Emas 2045.(fat/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam