jpnn.com, JAKARTA - Program bantuan sosial (bansos) menjadi perbincangan hangat di masyarakat.
Pada debat cawapres yang diadakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), Mahfud MD menyebutkan dalam salah satu poin kampanyenya yaitu 'Bansos Pasti dan Tepat Sasaran'.
BACA JUGA: Espas SandiUno Dukung Ganjar-Mahfud Hadirkan Pelatihan Kewirausahaan di Bekasi
Sebab, bansos menjadi salah satu penolong di tengah kondisi perekonomian yang belum membaik setelah pandemi covid yang menghantam.
Pada kesempatan sebelumnya, Ganjar menegaskan jika bansos pasti akan lanjut dan akan diperbaiki menggunakan program-program yang diusung olehnya
BACA JUGA: Di Majalengka, Ganjar Disambut Musik Genteng dan Ratusan Pemuda
Merespons hal tersebut, peneliti Center of Youth and Population Research (CYPR), Boedi Reza menilai perluasan bansos sangat baik untuk menyokong masyarakat, terutama setelah pandemi covid.
Menurut Boedi, perluasan bansos tersebut, diharapkan dapat mendorong perekonomian dari sisi konsumsi.
Upaya mengintegrasikan bansos melalui Nomor Induk Kependudukan (NIK) juga dinilai sebagai langkah untuk mengefisiensikan penyaluran Bansos.
Boedi menyebut penggunaan NIK sebagai alat untuk mengidentifikasi penerima sekaligus mengintegrasikan bansos merupakan langkah maju dan memperlihatkan bahwa Ganjar Pranowo merupakan orang yang sangat progresif dan visioner.
"Langkah ini bagus untuk mengefisiensikan penerapan bansos sekaligus meminimalisir penerima yang tidak tepat," ucap Boedi.
Dia menambahkan manfaat lain dari penggunaan NIK untuk implementasi dan penyaluran bansos adalah dapat memperkecil celah penyelewengan terutama di tingkat penerima.
Penggunaan NIK sebagai acuan data penerima Bansos, memungkinkan percepatan penerimaan bansos oleh masyarakat yang membutuhkan.
“Tentunya dengan penggunaan NIK, verifikasi penerima dapat dilakukan secara cepat, masyarakat tidak memerlukan syarat-syarat atau pemenuhan berkas administrasi yang merepotkan," pungkas Boedi.(mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul