Program Digitalisasi Sekolah, Kemendikbud Gelontorkan Rp 3,176 M

Selasa, 17 September 2019 – 17:42 WIB
Mendikbud Muhadjir Effendy. Foto: Humas Kemendikbud

jpnn.com, JAKARTA - Kemendikbud meluncurkan program Digitalisasi Sekolah untuk wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal). Peluncuran perdana program ini akan dilakukan Mendikbud Muhadjir Effendy di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, Rabu (18/9).

“Digitalisasi Sekolah merupakan terobosan baru di dunia pendidikan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dalam berbagai aspek pengajaran,” kata Menteri Muhadjir di Kantor Kemendikbud, Selasa (17/9).

BACA JUGA: Muhadjir Effendy: PNS Kemendikbud Wajib Pindah ke Ibu Kota Baru

Kelebihan sistem ini mempermudah proses belajar mengajar karena siswa bisa mengakses semua bahan ajar ataupun bahan ujian dalam satu jaringan.

“Sarana pembelajaran TIK yang diberikan berupa PC, laptop, LCD, router, dan eksternal hard disk. Sekolah yang akan menerima sarana pembelajaran tersebut di Kabupaten Natuna sebanyak 38 unit sekolah, terdiri dari 25 SD, 9 SMP, 3 SMA, dan 1 SMK. Sarana pembelajaran TIK ini bertujuan untuk mempermudah sekolah melaksanakan program Digitalisasi Sekolah,” jelas Menteri Muhadjir.

BACA JUGA: Imbauan Penting Mendikbud Muhadjir Effendy untuk Calon Guru

Sedangkan untuk komputer tablet akan diberikan kepada 1.142 siswa, terdiri dari 508 siswa SD, 303 siswa SMP, 228 siswa SMA, dan 103 siswa SMK.

Komputer tablet tersebut telah dipasangkan aplikasi rumah belajar yang menyediakan delapan fitur utama, yakni sumber belajar, buku sekolah elektronik, bank soal, laboratorium maya, peta budaya, wahana jelajah angkasa, pengembangan keprofesian berkelanjutan, dan kelas maya.

“Mengingat letak geografis sekolah sasaran dan kondisi cuaca yang tidak memungkinkan, maka pemberian sarana pembelajaran TIK dan tablet akan diberikan kepada 18 sekolah dan 590 siswa. 20 sekolah dan 552 siswa yang terkendala faktor geografis dan cuaca akan tetap diberikan bantuan digitalisasi sekolah,” tuturnya.

Digitalisasi Sekolah merupakan implementasi dari new learning, yang disiapkan untuk menghadapi revolusi industri 4.0. Karakteristik new learning tersebut adalah student centered, multimedia, collaborative work, information exchange, dan critical thinking and informed decision making.

Total anggaran untuk pembelian sarana pembelajaran TIK dan komputer tablet sebesar Rp 3.176.000.000.

“Dana tersebut diambilkan dari BOS Afirmasi dan BOS Kinerja. Tahun 2019 Kemendikbud telah menganggarkan bantuan sarana pembelajaran TIK dan tablet melalui BOS Kinerja untuk 6.004 sekolah dan 692.212 siswa. Sedangkan BOS Afirmasi untuk 30.277 sekolah dan 1.061.233 siswa,” terangnya.

Selain program Digitalisasi Sekolah, Kemendikbud juga mencanangkan lima program lain. Program tersebut adalah percepatan pencairan Program Indonesia Pintar (PIP), Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP), seTARA Daring dan E Modul Pendidikan Kesetaraan, serta laman Sahabat Keluarga, dan Bimbingan Calon Fasilitator (BCF) Pendidikan Keluarga dalam Jaringan. (esy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler