BANDUNG - Tugas utama Tim Transisi yang dibentuk Joko Widodo-Jusuf Kalla menyusun program-program yang akan dijalankan pasangan tersebut setelah dilantik menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono-Budiono.
Deputi Tim Transisi Jokowi-JK, Anies Baswedan mengatakan, tim yang dibentuk Jokowi ini berkosentrasi terhadap dua hal, yaitu transisi terhadap peralihan pemerintahan Presiden SBY dan membentuk program-program kerja yang akan dilakukan Jokowi-JK sebagai wujud pemenuhan janji-janji kampanye.
Anies menyebut, program-program kerja yang sedang dibahas oleh tim transisi merupakan program kerja yang akan dijalankan pada tahun pertama kepemimpinan Jokowi-JK.
"Program kerja tersebut bukan program kerja yang lengkap, tapi program kerja prioritas saat janji-janji pada kampanye lalu," kata Anis saat ditemui usai menghadiri peringatan Hari Konstitusi, di Gedung Merdeka, Bandung, Sabtu (30/8).
Menurutnya, pembentukan program kerja tersebut dilakukan untuk akselerasi pembangunan. "Jadi, siapa pun nanti yang ditunjuk sebagai menteri, bisa langsung bergerak," ucapnya.
Kendati begitu, Anies memaparkan, tim transisi ini tidak mengkaji nama-nama menteri yang akan duduk di kabinet Jokowi-JK. Dirinya menegaskan, pandangan masyarakat yang menilai bahwa tim transisi ini akan merumuskan kabinet merupakan hal yang salah.
Namun, dirinya tidak membantah bahwa tim transisi selama ini menampung nama-nama yang diajukan masyarakat, baik melalui polling maupun usulan.
BACA JUGA: Relawan Jokowi-JK Diminta Kembali ke Khitah
"Ya, tim transisi hanya menampung nama-nama yang diusulkan masyarakat, tapi bukan yang menentukannya," katanya. (agp)
BACA JUGA: Tugas Berat Jokowi Meredakan Perlawanan Pendukungnya
BACA JUGA: Relawan Jokowi tak Berharap Penghargaan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dukung Kenaikan BBM, Mega Nodai Citra Wong Cilik PDIP
Redaktur : Tim Redaksi