Program Internship Dokter Memberatkan

Selasa, 25 Juni 2013 – 07:19 WIB
JAKARTA - Sistem birokrasi untuk menjadi dokter profesional terkesan bercabang-cabang. Sebelumnya pemerintah sudah menjalankan sistem dokter pegawai tidak tetap (PTT), tetapi sekarang ditambah lagi dengan program internship dokter. Sejumlah pihak meminta sistem tadi diringkas, untuk efektifitas jenjang karir dokter.

Pembahasan soal program internship dokter ini digeber dalam antara Komisi IX DPR dengan pimpinan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan jajaran organisasi profesi dokter seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI) kemarin.

Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan (PPSDMK) Kemenkes Untung Suseno Sutarjo mengatakan, program internship dokter ini masih perlu dijalankan terus."Sesuai evaluasi kami, program ini penting untuk meningkatkan kompetensi dan kemahiran dokter," katanya.

Meskipun begitu, dia tidak menampik dalam pelaksanaan program ini terdapat sejumlah kekurangan. Diantaranya adalah dokter-dokter peserta internship ini mengaku tunjangan atau gaji mereka selama mengikuti program cukup rendah.

Ketentuan yang berlaku saat ini, setiap guru program internship ini digaji Rp 1,2 juta per bulan. Setelah ada pembahasan intensif dengan DPR, tunjangan atau gaji itu dinaikkan menjadi Rp 2,5 juta per bulan dan anggarannya diambilkan dari APBN Perubahan 2013.

Untung Suseno mengatakan, program internship ini diikuto para dokter yang sudah mengambil pendidikan profesi. Dia mengatakan bahwa pendidikan profesi yang berjalan selama ini kurang optimal untuk memenuhi standar kompetensi calon dokter. Sebab para calon dokter dalam pendidikan profesi itu, hanya diperbolehkan untuk mendiagnosis pasien saja.

"Mereka jago-jago dalam mendiagnosis pasien. Tetapi tidak berwenang untuk tindakan," katanya. Untuk itulah kemampuan dalam hal tindakan medis itu diperkuat dalam program internship dokter. Dia mengatakan saat ini dokter yang mengikuti program ini mencapai 8.075 orang, dengan seribuan dokter pendamping, dan ditempat di 900-an puskesmas pedalaman Indonesia.

Anggota Komisi IX DPR Surya Chandra Surapaty menuturkan, program internship dokter ini membingungkan para dokter yang seharusnya sudah bisa berpraktek mandiri atau menjadi PTT.

"Sekarang ini mereka jadi bingung. Apakah yang resmi itu program PTT atau program internship dokter," kata politisi sekaligus dokter dari PDI Perjuangan itu.

Surya mengatakan, seharusnya program pembinaan dokter itu cukup dengan PTT. Jika memang harus dikuatkan kompetensi atau kemahirannya, dilakukan dalam program PTT itu. "Misalnya setelah tiga tahun jadi PTT, para dokter ini ditawari mau jadi PNS atau praktek mandiri (dokter swasta, red)," tandasnya.

Menurut Surya sistem jenjang karir dokter di Indonesia harus sederhana. Tetapi untuk urusan kualitasnya tidak boleh dikesampingkan. Dia mengakui selama ini komunikasi antara calon dokter dengan dosennya tidak terjalin dengan baik. "Mari kita perbaiki bersama-sama," pungkasnya. (wan/kim)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sekpri Luthfi di PKS Merangkap jadi Calo

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler