Program Jokowi-JK: Berdikari Tak Berarti Anti Impor

Selasa, 20 Mei 2014 – 19:50 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo mengatakan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kalla (JK) sudah memiliki program serta visi misi untuk memimpin Indonesia lima tahun ke depan.

Secara garis besar, kata Tjahjo, setiap keputusan politik pembangunan pemerintahan ke depan di bawah kepemimpinan Jokowi-JK tidak lepas dari implementasi trisaksi. "Prinsipnya berdaulat bidang politik, berdikari bidang ekonomi dan berkepribadian," ujar Tjahjo di Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (20/5).

BACA JUGA: Anak Buah Jokowi Diperiksa Kejagung

Nah, ketiga prinsip itulah yang dijabarkan ke dalam 9 butir program pemerintahan Jokowi-JK ke depan. Bicara pemahaman berdikari di bidang ekonomi, tidak berarti kepemimpinan Jokowi-JK anti impor maupun anti asing.

"Berdikari bidang ekonomi bukan berarti kita anti impor, anti asing, tidak. Sepanjang kita tak ada ya boleh impor. Seperti kedelai. Kalau daging kurang ya baru kita impor. Tapi jangan garam kita impor, jangan singkong diimpor, cabe juga impor. Itu pemahaman berdikari," jelas Anggota Komisi I DPR RI itu.

BACA JUGA: Sesepuh Pendiri Golkar Sarankan Prabowo Mengalah Saja

Nah, soal berdaulat bidang politik juga tidak berarti anti asing, anti globalisasi. Karena Indonesia tetap bagian dari dunia. Yang perlu digarisbawahi, kata Tjahjo, berdaulat bidang politik berarti Indonesia negara merdeka yang punya Undang-Undang Dasar serta landasan perjuangan.

"Saya kira intinya visi misi Pak Jokowi, setiap politik pembangunan mencermati kedaulatan pangan, kedaulatan energi, bagaimana memasukkan investor asing tanpa mengganggu sumber daya alam kita," jelas Tjahjo sembari mengatakan, visi-misi Jokowi-JK tersebut merupakan buah pikiran bersama.

BACA JUGA: Jokowi-JK Masih Belum Punya Ketua Timses

"Dari Mega institute, kemudian diramu oleh sebuah tim yang mewakili seluruh perguruan tinggi, ada UGM, UI, Airlangga, ya tokoh-tokoh kita undang (nyumbang pikiran), bidang ekonomi ada Adiningsih, ada pengamat yang tidak mau disebutkan namanya, guru besar," bebernya.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Fokus Jawa-Sumatera, JK Garap KTI


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler