Program Jokowi Perlu Dikritisi

Jumat, 07 Desember 2012 – 00:46 WIB
JAKARTA - Ketua DPRD DKI Ferryal Sofyan mengakui adanya anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI yang meninggalkan rapat pembahasan Kebijakan Umum Anggaran Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUAP-PAS) yang digelar Kamis (6/12) siang. Namun, menurut Ferryal, mereka bukan melakukan aksi walk out sebagai bentuk protes.

"Nggak ada walk out. Mereka ke ruangan saya. Karena ada rapat khusus lagi dari fraksi membahas beberapa poin. Kan saya juga keluar," ujar Ferryal saat ditemui di gedung DPRD DKI, Kamis (6/12).

Politikus Fraksi Partai Demokrat itu mengakui pembahasan mengenai anggaran 2013 memang berlangsung alot. Khususnya terkait pembiayaan beberapa program yang diusung Gubernur Joko Widodo.

Ferryal juga tidak membantah anggapan bahwa dirinya merupakan salah satu yang paling banyak mempertanyakan program sang gubernur anyar.  Namun, lanjutnya, hal tersebut memang biasa dilakukannya dalam rapat anggaran.

"Bukan jamannya Jokowi saja, dulu waktu jamannya Foke juga seperti itu. Kalau sesuatu yang belum jelas, ya kita minta suatu kejelasan untuk dijelasin. Kita minta untuk dijelaskan," papar Ferryal.

Beberapa hal yang menjadi pertanyaanya yakni terkait Kartu Jakarta Sehat (KJS), Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan mekanisme penghibahan bus. Karena masih banyak yang dirasa tidak jelas, ia memastikan APBD DKI 2013 tidak akan ditetapkan sesuai jadwal. "Kenapa, ini suatu keniscayaan. Terus mau apa?" pungkasnya.(dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wanda Tuduh Ketua DPRD Hambat Pengesahan KUAP-PAS

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler