Program Kampung Iklim, Menteri Siti Mengajak Warga Bergaya Hidup Ramah Lingkungan

Jumat, 19 Maret 2021 – 17:19 WIB
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya akan memperluas Program Kampung Iklim (Proklim). Foto: KLHK.

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengunjungi Kampung Iklim di Karawaci Tangerang, Banten, dan Sunter, Jakarta Utara, Kamis (18/3/).

Menurut Siti, Program Kampung Iklim (Proklim) merupakan program nyata penanggulangan perubahan iklim yang akan terus diupayakan dapat direplikasi di berbagai tempat di seluruh Indonesia.

BACA JUGA: Menteri Siti Nurbaya: Indonesia Punya Target Ambisius Menahan Laju Perubahan Iklim

Dia menegaskan hal ini sebagai upaya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama masyarakat melakukan pengendalian perubahan iklim.

"Konsep Kampung Iklim (Proklim) adalah bagaimana secara bersama-sama mulai memakai gaya hidup ramah lingkungan," ujar Menteri Siti dalam sambutannya.

BACA JUGA: Solusi Menteri LHK Siti Nurbaya Terkait Persoalan Sampah Desa Bangun

Siti menjelaskan gaya hidup ramah lingkungan memiliki berbagai macam bentuk, dan sangat dekat dengan masyarakat. Misalnya, bagaimana cara mengelola makana, sampai, menggunakan air, dan lainnya.

Menurut dia, semua itu harus mulai dijadikan gaya hidup masyarakat sehari-hari agar hasil upaya penanggulangan perubahan iklim dapat lebih konkret.

BACA JUGA: Ini yang Dilakukan KLHK dalam Upaya Penanggulangan Perubahan Iklim

Siti menjelaskan upaya ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar program pemerintah untuk masyarakat terlihat wujud nyatanya di lapangan.

Lebih lanjut Siti menjelaskan saat ini Proklim sudah berjalan di kurang lebih tiga ribuan desa seluruh Indonesia.

Namun, Siti berharap Proklim direplikasi lebih banyak lagi hingga mencapai 10 ribu-20 ribu di seluruh tanah air.


"Harusnya, menurut saya, 1/3 desa seluruh Indonesia yang jumlahnya sekitar 80 ribuan memahami gaya hidup ramah lingkungan ini karena penting," imbuhnya.

Siti menambahkan yang tidak kalah penting kampung-kampung iklim harus saling berjejaring atau terhubung satu sama lainya. Pasalnya, setiap kampung iklim memiliki cara dan keunikan tersendiri.

Menurut dia, dengan berjejaring maka antarkampung iklim dapat saling belajar dan mencontoh agar makin baik.

ProKlim adalah program lingkup nasional yang dikelola KLHK dalam rangka meningkatkan keterlibatan masyarakat dan pemangku kepentingan lain untuk melakukan penguatan kapasitas adaptasi terhadap dampak perubahan iklim dan penurunan emisi gas rumah kaca (GRK).

Serta memberikan pengakuan terhadap upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang telah dilakukan, yang dapat meningkatkan kesejahteraan di tingkat lokal sesuai dengan kondisi wilayah.

Pelaksanaan Proklim mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 84 tahun 2016 tentang Program Kampung Iklim. Di dalam aturan itu terkandung komponen utama, syarat pengusulan, penilaian dan kategori Proklim.

Selain itu, peraturan tersebut menyebutkan ProKlim dapat dikembangkan dan dilaksanakan pada wilayah administratif paling rendah setingkat RW atau dusun dan paling tinggi setingkat kelurahan atau desa.

Dalam kunker ke Tangerang, Menteri Siti mengunjungi Tempat Penampungan Sampah Terpadu (TPST) Benua Hijau di RW 07 Komplek Perumahan Benua Indah, Karawaci.

Dalam kunjungan kerja ke Kota Tangerang hadir mendampingi Menteri Siti yaitu Wali Kota Tangerang Arief F Wismansyah.

Selain itu, Menteri Siti mengunjungi RW 01 Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara, lokasi percontohan kampung iklim di DKI Jakarta. Pada kunjungan ke di sini, hadir Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim. (*/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler