jpnn.com - jpnn.com - Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku heran dengan rencana program yang akan dijalankan pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, ketika nantinya terpilih memimpin Jakarta.
Terutama terkait rencana program bantuan langsung tunai bagi warga kurang mampu, serta program menerbitkan kartu satu Jakarta.
BACA JUGA: Kompak, 3 Paslon Gubernur DKI Tak Tergiur Capres 2019
Pasalnya, hasil audit terakhir memperlihatkan adanya kebocoran pada program sejenis, terkait pemberian bantuan langsung tunai.
Bahkan nilainya sangat besar. Namun entah mengapa pasangan yang diusung Partai Demokrat, PAN, PPP dan PKB tersebut ingin menghidupkan kembali program tersebut.
BACA JUGA: Alexis Disebut di Debat Cagub, Meme Kocak Ini Muncul
Demikian juga dengan program Kartu Satu Jakarta, yang disebut nantinya bisa digunakan untuk menjawab semua kebutuhan masyarakat.
Termasuk bisa digunakan menarik uang tunai.
BACA JUGA: Ahok Kecewa dengan Debat Tahap Pertama
"Apalagi itu (kebijakan kartu satu Jakarta,red) mengcopy (kebijakan Pemprov DKI,red) dengan hanya membolak balik kata. Kami sudah membuat program Kartu Jakarta One, bekerja sama dengan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," ujar Ahok pada debat terbuka yang digelar KPU DKI Jakarta di Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (13/1) malam.
Ahok menilai, pasangan Agus-Sylvi terkesan tidak mengerti tentang peraturan keuangan. Berbeda dengan program Jakarta One, yang dilakukan bekerja sama dengan BI dan OJK.
Agus rupanya terpancing dengan pernyataan Ahok. Saat diberi kesempatan menanggapi hal tersebut, putera Ketua Umum DPP Partai Demokrat ini menilai, pemikiran Ahok hanya seputar agar masyarakat tidak masuk penjara, ketika program gagal dilaksanakan.
"Inilah masalahnya, hanya bagaimana kalau tidak berhasil, kemudian masyarakat masuk penjara. Kenapa tidak dibalik? Bagaimana kalau berhasil. Yang perlu diyakinkan di sini, tujuannya (dari sebuah kebijakan,red) benar," pungkas Agus.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahok: Pasangan Nomor Tiga Kan Gayanya Dosen
Redaktur & Reporter : Ken Girsang