Program PKH Dapat Tambahan Rp 1 Triliun

Kamis, 10 Januari 2013 – 08:27 WIB
JAKARTA – Masyarakat dari kalangan kurang mampu bisa sedikit sumringah. Betapa tidak, pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) pada tahun ini mendapatkan tambahan anggaran Rp 1 triliun untuk bantuan dalam bentuk Program Keluarga Harapan (PKH).

Data dari Kemensos, target dan alokasi PKH pada 2011 sebesar 1.116.000 Keluarga Sangat Miskin (KSM) di 25 provinsi, 119 kabupaten, 1.379 kecamatan dengan dana Rp 1,6 triliun.

Sementara pada 2012 targetnya 1.516.000 KSM di 33 provinsi, 167 kabupaten, 1.998 kecamatan dengan dana Rp 1,8 triliun. Sedangkan 2013, targetnya 2,4 juta KSM di 33 provinsi, 497 kabupaten, 2.667 kecamatan dengan dana Rp 2,8 triliun. Berikut pada 2014 targetnya 3 juta KSM di 33 provinsi, 497 kabupaten, 4.480 kecamatan dengan dana Rp 4,2 juta.

"Anggaran pada 2013 sebesar Rp 5,5 triliun. Pada 2012 hanya Rp 4,5 triliun. Kelebihan Rp 1 triliun untuk PKH. PKH di 2012 pesertanya 1.516.000 KSM. Tahun ini naik jadi 2,4 juta KSM. Ada penambahan hampir 900 ribu KSM. Uang Rp 1 triliun untuk men-cover tambahan peserta tersebut. Program lain-lain hampir tidak ada perubahan signifikan," ungkap Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri saat Refleksi 2012 dan Ekspektasi 2013 dalam Program Kesejahteraan Sosial di Jakarta, (8/1).

Menurut dia, perkembangan PKH cukup bagus. Sejak digulirkan 2007 lalu, rata-rata kenaikan target sasaran sekitar 100 KSM per tahun. Akhirnya pada 2012 mencapai 1,5 juta sasaran. PKH merupakan program perlindungan sosial melalui pemberian uang tunai kepada keluarga sangat miskin agar memeriksakan kesehatan dan menyekolahkan anaknya.

Sebesar satu KSM minimal Rp 600 ribu dan maksimal Rp 2,2 juta per tahun. Bantuan tersebut terdiri dari bantuan tetap Rp 200 ribu, bantuan ibu hamil, nifas, anak usia balita Rp 800 ribu, bantuan anak SD/MI Rp 400 ribu dan bantuan SMP/MTs Rp 800 ribu.

"Daerah-daerah yang sudah direalisasikan PKH adalah yang paling banyak anak ke sekolah. Sebab anak terdidik ke depan tidak akan mewarisi kemiskinan. Tidak setahun dua tahun, tapi enam tahun," ujar Salim.

Sementara itu, Dirjen Perlindungan dan Bantuan Sosial Kemensos Andi Zaenal Dulung mengatakan, lompatan peserta PKH dari 2012 sampai 2013 sangat besar. Hampir 900 ribu. Anggaran itu 99 persen dikirim ke masyarakat.

"Ada perbaikan-perbaikan. Sekarang yang revolusioner pakai sistem kartu chip. Data di situ semua. Jadi mereka bisa mengambil uang di Kantor Pos manapun. Kalau dulu harus di Kantor Pos yang ditunjuk," ungkapnya.

Menurut Andi, anggaran PKH 2012 sebesar Rp 1,8 triliun. Dengan adanya tambahan Rp 1 triliun, maka tahun ini jadi Rp 2,8 triliun. "PKH maunya tidak ada habisnya. Orang miskin tidak akan habis. Orang yang kita layani masyarakat paling bawah. Sekarang standar kita masih pendapatan 1 USD per hari. Kalau dunia sudah 2 USD per hari," jelasnya.

Dikatakan Andi, jumlah KSM yang ada mencapai lima sampai tujuh persen dari total orang miskin 11,9 persen. Diperkirakan jumlahnya 15 juta jiwa. Sebanyak satu KSM terdiri dari lima orang. "Orang dianggap miskin itu kalau pendapatannya per bulan Rp 1,2 juta. KSM itu hanya 80 persen atau kurang dari Rp 1,2 juta," katanya. (cdl)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PLN Antisipasi Penimbun Pulsa Listrik

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler