Program PKK & PKW Kemendikbudristek Kembali Dibuka, Yuk Daftar!

Sabtu, 21 Januari 2023 – 13:51 WIB
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Kiki Yuliati saat peluncuran program PKK & PKW. Foto tangkapan layar kanal YouTube KursusKita.

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali meluncurkan Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) dan Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW).

Program prioritas ini membantu generasi muda terutama Anak usia sekolah Tidak Sekolah (ATS), untuk mengembangkan minat dan bakat serta memajukan potensi diri dalam meningkatkan kompetensi agar siap turun dan bersaing di dunia industri. 

BACA JUGA: Gencarkan KIP Kuliah Merdeka 2023, Kemendikbudristek Gaet 5.133 Sukarelawan 

Direktur Kursus dan Pelatihan (Dirsuslat) Wartanto mengatakan suksesnya PKK dan PKW sebagai salah satu solusi dalam mengurangi ATS, membuat Kemendikbudristek berkomitmen meningkatkan capaian program.

Menurutnya, Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) pun didorong melakukan jemput bola atau lebih gencar menjangkau peserta didik di daerah terpencil untuk turut berpartisipasi. 

BACA JUGA: Laboratorium PUT Beroperasi, Ini Harapan Kemendikbudristek kepada Politeknik Negeri Jakarta

Merujuk hasil evaluasi dari pelaksanaan PKK dan PKW tahun lalu, Wartanto mendorong LKP untuk jemput bola melibatkan masyarakat terutama yang berada di wilayah pelosok untuk mengikuti kedua program tersebut. 

“Saya mendorong LKP untuk segera mendaftar program ini, agar program ini bisa segera berjalan,” ujar Wartanto saat Peluncuran Program PKK dan PKW Bantuan Pemerintah untuk ATS 2023 yang disiarkan melalui kanal YouTube KursusKita, Jumat (20/1).

BACA JUGA: Mekanisme Penyaluran Dana BOS & BOP PAUD Berubah? Begini Penjelasan Pejabat Kemendikbudristek

Wartanto menyebut lembaga kursus boleh melaksanakan tidak di kampus, tetapi melayani masyarakat di daerah terpencil yang jauh dari lembaga pendidikan.

Diharapkan pemerataan pendidikan khususnya layanan PKK dan PKW bisa sampai kepada masyarakat dengan level kemiskinan ekstrem.

Dalam laporannya, Direktur Wartanto mengungkapkan jumlah lulusan program PKK dan PKW yang terserap ke dunia kerja. Ia mengatakan bahwa lebih dari 50 persen lulusan program PKK terserap di dunia kerja dan lebih dari 80 persen lulusan program PKW yang telah merintis usaha.

Hal ini berkat dukungan UMKM, kementerian, koperasi. Berdasarkan audit BPK, program yang telah didukung oleh platform digital dan perbankan ini pelaksanaannya pada lembaga menjadi lebih akuntabel dan tidak mengalami banyak kendala di lapangan. 

“PKK dan PKW sukses di lapangan, banyak yg merintis usaha,” ucapnya bangga.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Kiki Yuliati mengatakan LKP adalah laboratorium untuk menyiapkan SDM unggul yang mampu menghadapi tantangan di masa depan. Untuk itu, LKP didorong untuk mengikuti kedua program tersebut.

PKK disiapkan agar peserta didik dapat lebih mengembangkan keterampilannya. PKW digagas agar peserta didik terlatih berwirausaha. 

“PKK hadir untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi anak-anak agar mereka lebih mudah terserap di industri, dunia usaha dan dunia kerja (IDUKA) berkat kompetensi mereka yang relevan. Paham dan tahu saja tidak cukup, tetapi juga terampil,” terangnya.

Dirjen Kiki mendorong agar masyarakat  mengikuti PKK dan PKW 2023. Pihaknya berharap program ini bisa digunakan dan bermanfaat bagi seluruh warga negara yang membutuhkan agar lebih produktif dalam berperan serta membangun bangsa. 

Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda mengapresiasi program PKK dan PKW yang dinilai sangat relevan dengan kebutuhan kompetensi generasi muda di masa depan khususnya yang memiliki latar belakang ekonomi kurang mampu.

 “Program ini memberi pertolongan jangka pendek yang sangat bermanfaat, terutama bagi keluarga prasejahtera yang tidak semuanya mampu menyekolahkan anaknya di sekolah formal,” ujarnya.

Dia berharap melalui program ini banyak generasi muda Indonesia yang bisa merasakan akses pendidikan yang lebih terbuka sebagai bekal perjalanan hidupnya di masa depan.

Dengan peningkatan keterampilan, dapat membantu perjalanan karir dan hidup mereka untuk masuk ke lapangan kerja yang tersedia di sekitar mereka.

"Saya berharap PKK dan PKW bisa berjalan secara berkesinambungan," ucap Syaiful Huda. (esy/jpnn)


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler