jpnn.com - JAKARTA - Muslims for Shared Action on Climate Impact (MOSAIC) kembali menggelar program unggulan, Sedekah Energi, yang mengutamakan penggunaan energi berkelanjutan di tempat ibadah.
Program ini mendukung transisi energi bersih melalui pemasangan panel surya di masjid-masjid.
BACA JUGA: Transisi Energi Hijau Ramah Lingkungan, FKS Group Pasang Sistem Panel Surya
Sedekah Energi telah berhasil diterapkan untuk masjid-masjid di Sembalun, Nusa Tenggara Barat, dan Bantul, Yogyakarta. Mereka memanfaatkan panel surya untuk kebutuhan energi listriknya.
"Setelah sukses di NTB dan Yogyakarta, kini kami menyasar masjid-masjid di Jawa Barat dan Sumatera Barat," kata Dewan Pembina MOSAIC Abdul Gaffar Karim saat peluncuran program bertema “Masjid Sebagai Pelopor Solusi Iklim” di Jakarta, Rabu (8/1).
BACA JUGA: Krakatau Daya Listrik Kembangkan Bisnis Pembangkit Panel Surya
Peluncuran ini juga diisi dengan talkshow interaktif yang menghadirkan tokoh-tokoh penting, seperti perwakilan dari BAZNAS, Dewan Masjid Indonesia (DMI), Kementerian Agama RI, dan Takmir Masjid Al Muharram, Yogyakarta.
"Kami ingin masjid menjadi model penerapan energi terbarukan, dengan semangat amal jariyah yang manfaatnya mengalir terus-menerus, baik untuk operasional masjid maupun keberlanjutan bumi," ujarnya.
BACA JUGA: Manfaatkan Hidroponik hingga Panel Surya, Desa Wisata Danau Shuji Kini Lebih Mandiri
Program ini mengajak muslim berpartisipasi dalam mendukung transisi energi bersih melalui sedekah.
Panel surya yang dipasang di masjid-masjid tidak hanya mengurangi emisi karbon, tetapi juga memberdayakan komunitas lokal melalui edukasi dan pelatihan energi terbarukan.
Sejak dimulai, program ini berhasil menghadirkan panel surya dengan total kapasitas 9.600 WP di dua masjid, mengurangi emisi karbon hingga 6,8 ton setara dengan manfaat 680 pohon.
"Selain itu, masjid-masjid ini mampu menghemat biaya listrik hingga Rp 39 juta, memberikan dampak langsung kepada lebih dari 1.000 orang di komunitas sekitar," ujarnya.
Project Leader Sedekah Energi, Elok F. Mutia, juga mengaku optimistis masjid bisa menjadi model transisi energi berbasis komunitas.
“Hingga kini, dua masjid percontohan kami telah membuktikan efektivitas energi terbarukan dalam mendukung keberlanjutan operasional masjid,” katanya.
Program Sedekah Energi juga mendapat sambutan positif dari berbagai pihak. Hal itu diungkapkan, Pimpinan BAZNAS RI Saidah Sakwan yang menyebut kolaborasi ini selaras dengan visi BAZNAS.
“Kami siap menjadi konsolidator untuk memperluas inisiatif energi bersih ke lebih banyak masjid di seluruh Indonesia,” katanya.
Senada dengan BAZNAS, Kementerian Agama RI melalui Kepala Subdit Kemasjidan Akmal Salim Rohana menegaskan dukungannya.
Saat ini, lebih dari 700.000 masjid tercatat secara formal di Indonesia. (esy/jpnn)
Redaktur : Mufthia Ridwan
Reporter : Mesyia Muhammad