Program Sejuta Hafiz, Ini Klarifikasi Syekh Ali Jaber

Jumat, 18 September 2020 – 19:46 WIB
Syekh Ali Jaber. Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - Ulama Syekh Ali Jaber mengklarifikasi soal program satu juta penghafal Al-Quran.

Dia mengharapkan tidak ada prasangka buruk atas program ini karena tidak ada maksud tersembunyi.

BACA JUGA: Doa Syekh Ali Jaber untuk Pelaku Penusukan, Amin

"Saya mohon doanya dengan kejadian ini mungkin ada yang merasa di balik dakwah kami ada kata-kata, satu juta penghafal Quran. Satu juga penghafal Al-Quran yang bisa membangun Indonesia," kata Syekh Ali Jaber dalam kanal YouTube miliknya, Jumat(18/9).

Bukan berarti makna di balik kata itu mengurangi rasa hormat kepada pemimpin yang masih memimpin negeri ini.

BACA JUGA: Irjen Nana: Pelaku Mutilasi di Kalibata City Terancam Hukuman Mati

"Sama sekali tidak ada tujuan ke situ," lanjutnya.

Sebelumnya di medsos beredar informasi bila kasus penusukan terhadap Syekh Ali dikaitkan dengan pernyataannya bahwa suatu saat nanti Indonesia akan dipimpin oleh orang yang hafiz Al-Quran.

BACA JUGA: Istri dan Anak Aiptu Jakaria alias Bang Jack Nyaris Diculik, Dua Kali

Syekh Ali meyakini dengan berkahnya Al-Quran, Indonesia akan menjadi negara yang adil, makmur, dan penuh berkah.

"Itu yang saya harapkan dari program satu juta penghafal Al-Quran, bisa membangun peradaban yang Islami, yang modern, maju, yang akan menjadikan Indonesia bardatun thoyyibatun warabbun ghafur. Jadi, jangan salah sangka terhadap program itu, tidak ada tujuan buruk dan tidak ada niat buruk," tuturnya.

Dirinya juga meyakini dakwah dan program yang dilakukan tidak semuanya disukai, tidak semua disenangi. Namun, dirinya tidak melihat penilaian manusia, suka atau tidak suka, senang atau tidak senang.

"Manusia suka atau tidak suka, itu bukan target saya, tujuan saya adalah rida Allah SWT," ujarnya.

Dia menegaskan, sama sekali tidak ingin membangun permusuhan dengan siapa pun. Melalui program satu juta penghafal Al-Quran, Syekh Ali justru ingin menunjukkan rasa cinta, rasa berbagi di bawah bendera merah putih, untuk menjaga NKRI, juga menjaga Indonesia tercinta.

"Mari kita bersama-sama, ayo saling memaafkan, saling membuka pintu maaf. Saling menutupi, saling mengisi dan saling menyempurnakan, kalau ada hal hal di balik kejadian ini," terangnya.

Mungkin kata dia, ada orang yang sakit hati terhadap program satu juta penghafal Al-Quran. Merasa tidak senang dengan Islam, tidak senang dengan persatuan dan kebersamaan.

"Itu bukan urusan kami, tujuan saya adalah mencari rida Allah," tegasnya. (esy/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler