Program Yang Ditawarkan Anies-Sandi Kalah Daya Tarik

Selasa, 17 Januari 2017 – 15:51 WIB
Program yang ditawarkan pasangan calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno dinilai kurang memiliki daya tarik dibanding Ahok-Djarot. Foto dok JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Program yang ditawarkan pasangan calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno dinilai kurang memiliki daya tarik.

Bahkan cenderung berada di posisi yang kurang menguntungkan.

BACA JUGA: Elektabilitas Anies-Sandi Turun Karena Mengunjungi FPI

Pasalnya menurut Ardian Sofa selaku peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, ketika masuk ke segmen pemilih kelas menengah ke atas, program Anies-Sandi cenderung kalah daya tarik dibanding yang ditawarkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.

"Sementara di segmen menengah ke bawah, Anies-Sandi kalah daya tarik dibanding (program yang ditawarkan,red) Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni," ujar Ardian saat merilis survei terbaru LSI Denny JA di Jalan Pemuda, Jakarta Timur, Selasa (17/1).

BACA JUGA: Ketika Twitwar Pendukung Cagub Berlanjut ke Dunia Nyata

Hasil prediksi ini berdasarkan survei yang digelar pada 5-11 Januari lalu, dengan 880 responden.

Untuk segmen bawah Anies-Sandi hanya didukung 18,27 persen masyarakat lulusan SD atau di bawahnya. Kemudian 20,14 persen lulusan SLTP sederajat dan 26,15 persen.

BACA JUGA: Benarkah Anies-Sandi Hanya Jago Berteori Saja?

"Di segmen kelas bawah ini Agus-Sylvi jauh lebih unggul. Didukung 39,92 persen lulusan SD atau di bawahnya. 19,50 persen masyarakat lulusan SLTP sederajat dan 35,63 persen lulusan SLTA sederajat," tutur Ardian.

Sementara segmen pemilih masyarahat menengah ke atas, Anies-Sandi menurut Ardian, hanya didukung 20,32 persen pemilih, yang pernah kuliah atau di atasnya.

Dan 22,91 persen masyarakat berpenghasilan Rp 3,5 juta atau lebih. Kalah jauh dibanding dukungan pada Ahok-Djarot.

"Dari pemilih yang pernah kuliah atau di atasnya, Ahok-Djarot didukung 40,05 persen. Sementara masyarakat berpenghasilan Rp 3,5 juta atau lebih mencapai 38,80 persen," pungkas Ardian.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kenapa Ahok-Djarot Tak Merespons Ini saat Debat?


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler