Progres Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Rabu, 13 November 2019 – 00:13 WIB
Ilustrasi kereta cepat. Foto: M Irfan Ilmie/Antara

jpnn.com, JAKARTA - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengatakan, kereta cepat Jakarta-Bandung sesuai rencana beroperasi pada 2021.

Hingga awal November 2019, kata dia, kemajuan pembangunan proyek kereta api dengan jarak tempuh 142,3 km ini sudah mencapai 36,01 persen.

BACA JUGA: Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung Dipastikan Sesuai Target

“Posisi pembebasan lahan sudah 99,06 persen, kemudian konstruksi sudah 30-an persen. Jadi, jadwal masih ditetapkan 2021 beroperasi,” kata Emil -panggilan Ridwan Kamil- usai menghadiri rakor terkait percepatan pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung bersama Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, di Jakarta, Selasa (12/11).

Emil menambahkan bahwa kendala yang dihadapi dalam proses pembangunan adalah soal pembebasan lahan. Meski begitu, kendala terkait administrasi di pengadilan dan negosiasi besaran ganti rugi itu tersisa kurang dari satu persen.

BACA JUGA: KCIC Kejar Target Pengerjaan Proyek Kereta Cepat Jakarta - Bandung

Selain itu, Emil juga menjelaskan keringanan pajak untuk para investor dan keringanan sewa lahan negara. Keringanan pajak diberikan melalui insentif Tax Holiday dan pembebasan PPN.

“Bapak Luhut (Menko Kemaritiman dan Investasi) tadi memberikan arahan semua kemudahan akan diberikan, karena ini masuk proyek strategis nasional dan teknologinya dihitung sebagai pionir,” kata Emil.

Adapun terkait insiden ledakan pipa Pertamina di lokasi proyek yang ada di Cimahi pada 22 Oktober lalu, Emil menuturkan bahwa peristiwa tersebut tidak mempengaruhi proses pengerjaan proyek oleh PT Kereta Cepat Indonesia-Cina (KCIC).

“Itu sudah ditindaklanjuti. Ada salah prosedur dari KCIC tidak melakukan permohonan pendampingan dari Pertamina. Pertamina kan punya SOP, (misalnya) kalau menggali ada jarak sekian meter dari pipa. Ini tidak didampingi saat pelaksanaan,” kata Emil.

“Untungnya Pertamina sudah membuat pipa paralel, sehingga suplai minyak dan BBM tidak ada masalah. Dan saya kira itu (insiden ledakan pipa) tidak menghambat (proses pengerjaan proyek), karena pipanya sudah dimatikan,” katanya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler