jpnn.com, JAKARTA - Pengerjaan konstruksi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung ditargetkan bisa mencapai 25 persen pada akhir 2018. Direktur Utama KCIC Chandra Dwiputra menjelaskan sejauh ini, progres pembebasan lahan sudah mencapai sekitar 70 persen.
"Di Halim Perdanakusuma, saat ini tengah berlangsung pengerjaan Proyek Inlet Tunnel Kereta Cepat, tepatnya di KM 3 Jalan Tol Jakarta-Cikampek," jelas Chandra.
BACA JUGA: Bu Rini Serah Terima Kunci Kompleks Rumah Dinas TNI AU
Inlet Tunnel 1 sepanjang 1.830 meter ini merupakan salah satu titik kritis dari total 16.250 m Tunnel yang akan dikerjakan selama 26 bulan. Pada titik ini, telah diselesaikan pemadatan 2.700 m2 konstruksi jalan beton, jalan akses serta pembangunan bengkel pengelasan besi pancang (rebar).
Chandra meyakini beroperasinya kereta cepat Jakarta-Bandung ini akan memberikan manfaat yang positif bagi perekonomian Indonesia. Dengan adanya proyek ini, perekonomian masyarakat yang dilalui jalur kereta cepat bisa meningkat.
BACA JUGA: Diterpa Isu Rekaman, Bu Rini Sibuk Tinjau Proyek KA Cepat
"Bahkan, bisa memunculkan titik-titik sentra ekonomi baru khususnya di Jawa Barat. Selain berdampak pada perekonomian masyarakat, proyek ini juga akan mengangkat sektor pariwisata," kata dia.
Tak hanya itu, proyek kereta cepat ini juga padat karya, karena membutuhkan tenaga kerja yang banyak. Dalam perjanjiannya dengan pihak Tiongkok, terdapat jaminan alih pengetahuan yang diberikan kepada pekerja Indonesia.
BACA JUGA: Proyek Kereta Cepat di Bekasi Terkendala Lahan Perusahaan
Proyek ini juga mayoritas akan dikerjakan oleh pekerja dalam negeri, khusus untuk pembangunan konstruksi, tenaga kerja yang dibutuhkan mencapai 39 ribu pekerja.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Konstruksi Proyek Kereta Cepat Dipastikan Mulai Mei 2018
Redaktur & Reporter : Yessy