jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Projo Handoko angkat bicara menanggapi pernyataan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.
Handoko menyatakan sangat kecewa dengan pernyataan SBY yang menyebut Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko, turut campur dalam urusan internal kekisruhan di dalam Partai Demokrat.
BACA JUGA: Makin Panas, SBY Turun Tangan, AHY Tetap Diserang
Handoko dan seluruh anggota Projo, sangat kecewa dengan pernyataan SBY mengingat Moeldoko merupakan pembina Projo.
Untuk diketahui, Projo (Pro Jokowi) merupakan kelompok sukarelawan pendukung Joko Widodo pada Pemilihan Presiden 2019 lalu.
BACA JUGA: Respons Moeldoko Setelah Namanya Disebut SBY, Singgung soal Pernikahan
"Saya dan teman-teman sukarelawan kecewa dengan pernyataan Pak SBY, menuduh tanpa alasan Pak Moel (Meoldoko) ingin mencampuri urusan internal Partai Demokrat. Pimpinan partai, tidak perlu mencari perhatian dengan menjadikan Pak Moeldoko seolah menjadi musuh kader Demokrat," ujar Handoko dalam keterangannya, Kamis (25/2).
Menurut Handoko, sebagai mantan Panglima TNI, Moeldoko sangat konsisten pada konstitusi, aturan, dan asas.
BACA JUGA: SBY Bicara soal Upaya Menggulingkan AHY, Ada Transaksi Jual Beli
"Terkait kalimat Pak SBY yang menyebut 'Demokrat Not For Sale', tuduhan itu saya kira sangat tidak relevan dengan Pak Moeldoko. Apa urusannya," ucap Handoko.
Handoko lebih lanjut menyatakan, tudingan Moeldoko mengumpulkan tokoh-tokoh PD yang kecewa dengan situasi internal PD, sangat tidak tepat.
Pasalnya, Moeldoko adalah tokoh yang sangat terbuka. Menerima siapa saja yang ingin bertemu dan terbuka memberi berbagai masukan yang diminta.
"Jadi, jangan samakan Pak Moeldoko dengan tokoh lain yang sangat formal, untuk bertemu saja harus melalui proses berbelit. Sebagai Kepala Staf Kepresidenan beliau bahkan mempunyai program KSP mendengar. Jadi, menerima dan mendengar langsung berbagai keluhan dari masyarakat," katanya.
Handoko juga mengingatkan, Moeldoko sudah berkali-kali menyebut hanya fokus pada pekerjaan sebagai Kepala Staf Kepresidenan.
"Jadi tolong, jangan membangunkan macan tidur, Pak Moeldoko sedang bekerja membantu presiden, bekerja sekuat tenaga mewujudkan visi Indonesia Maju. Itu butuh konsentrasi tinggi. Bahkan, dalam 3 pekan terakhir juga disibukkan dengan rencana pernikahan putrinya, Sabtu (20/2) kemarin," ucapnya.
Handoko juga menyatakan, kalau memang ada masalah di internal partai berlambang mercy, sebaiknya tidak mencari belas kasihan dengan cara memproduksi narasi yang menempatkan Pak Moeldoko seolah musuh kader Demokrat.(gir/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Ken Girsang