jpnn.com, JAKARTA SELATAN - Organisasi Projo yang mendukung duet Basuki T Purnama-Djarot S Hidayat tak mau setengah-setengah dalam memenangkan pasangan petahana yang kondang dengan sebutan Ahok-Djarot itu.
Projo yang dikenal sebagai pendukung fanatik Presiden Joko Widodo telah membentuk Grup Reaksi Cepat (GRC) guna mengawal pilkada DKI putaran kedua agar damai, jujur, adil dan demokratis. Menurut Ketua DPD Projo DKI Jakarta Karl Sibarani, GRC bertugas mengambil tindakan sigap dan cepat guna mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi selama berlangsungnya pilkada di ibu kota negara.
BACA JUGA: Ahok: Kalau Menang, tapi Tidak Bermanfaat Buat Apa?
Karl mengatakan, saat ini GRC sudah memiliki 2.000 personel. Mereka tersebar di lima kotamadya di DKI, yakni Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Utara dan Jakarta Barat. “Jadi masing- masing Kotamadya ada 400 orang,” ujar dalam konsolidasi di DPP Projo, Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (8/4).
Meski demikian Karl menegaskan, GRC juga akan menangkal praktik intimidasi. “Haraoan kami, Pilkada DKI 2017 mampu membawa kegembiraan dan kedamaian, bukannya ketakutan," tegasnya.
BACA JUGA: Assalamualaikum, PWNU DKI Pengin Djarot Menang Lagi
Pada kesempatan sama, Ketua Umum Pojo Budi Arie Setiadi menyatakan, pilkada DKI telah menjadi ujian bagi warga sekaligus rakyat Indonesia karena adanya praktik antidemokrasi dan penolak keberagaman. “Tapi kami yakin rakyat Jakarta cerdas dan rasional," ujarnya.
Karenanya, sambung Budi, Projo meminta warga DKI Jakarta untuk berani menangkal praktik intimidasi. Selain itu, mantan wartawan itu juga mengajak warga DKI tetap menggunakan hak pilih pada pemungutan suara yang digelar 19 April mendatang.
BACA JUGA: Kiai Said Aqil: Ahli Agama Kok Demo
“Jangan ada yang golput. Segala bentuk politik uang dan intimidasi harus dihentikan, " pungkasnya.(uya/jpg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua GP Ansor Sebut Ahok Sebagai Sunan Kalijodo
Redaktur : Tim Redaksi