Promosikan UMKM di Bali, Jamkrindo Targetkan Harga Penjualan Biji Kopi Naik

Sabtu, 25 Mei 2019 – 13:30 WIB
Perum Jamkrindo saat memberikan bantuan bina lingkungan kepada mitra binaan unggulan petani kopi di Kintamani, Bangli, Bali, Jumat (24/5). Foto dok Jamkrindo

jpnn.com, BALI - Perum Jamkrindo berkomitmen bisa membantu petani kopi di wilayah Kintamani, Bangli, Bali. Jamkrindo menargetkan bisa mendongkrak harga penjualan biji kopi dari Rp90 ribu per kilo menjadi Rp1 juta per kilo.

"Kami harus berani bermimpi. Di Thailand ada perusahaan kopi yang jual beannya sekitar Rp15 juta per kilo. Saya yakin petani kopi di daerah ini juga bisa meningkatkan harga jualnya dari Rp90 ribu jadi Rp1 juta," ujar Direktur MSDM Umum dan Kepatuhan Jamkrindo Sulis Usdoko saat memberikan bantuan bina lingkungan kepada mitra binaan unggulan petani kopi di Kintamani, Bangli, Bali, Jumat (24/5).

BACA JUGA: Perum Jamkrindo Bagikan Ribuan Paket Sembako

Nah untuk mencapai target tersebut, Jamkrindo berkomitmen membantu memberikan edukasi, pelatihan serta pendampingan. Bahkan Jamkrindo akan membentuk tim khusus agar para petani kopi tersebut bisa meningkatkan pendapatannya.

Menurut Sulis, salah satu upaya mewujudkan mimpi tersebut adalah dengan penerapan sistem manajemen agar pengelolaan bisnis kopi para petani bisa tertata rapi.

BACA JUGA: Akhir Bulan ini, Perum Jamkrindo Akan Lepas 1.700 Pemudik

Selain itu ada 3 K yang harus diterapkan yakni komitmen, peningkatan kapabilitas dan konsistensi.

"Jangan sampai komitmennya hanya dimulut. Komitmen harus diresapi dan ditindaklanjuti," katanya.

BACA JUGA: Kendala Utama Dorong Industri Kecil dan Menengah Melek Digital

Sementara, Ketua kelompok tani Subak Abian Wanasari Kenjung Gusti Ngurah Rupa mengaku sangat berterima kasih dengan komitmen dari Jamkrindo membantu kelompok taninya untuk bisa maju.

Apalagi selain memberikan bantuan pinjaman lunak, Jamkrindo juga memberikan bantuan mesin roasting dan peralatan barista.

Dia menjelaskan, sebelum bantuan Jamkrindo diberikan kepada kelompok taninya, panen yang dihasilkan per hektare hanya menghasilkan sekitar 4 ton, namun saat ini panen kopinya bisa mencapai 6 ton.

"Kami sudah satu setengah tahun bekerja sama dengan Jamkrindo. Kami harapkan kerja sama bisa berlangsung terus. Kami berharap juga diberikan pelatihan bagaimana cara memasarkan yang baik, sehingga produk kopi kami bisa terkenal di pasaran," pungkasnya.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Genjot Ekspor, Bea Cukai Mataram Rangkul Pengusaha UMKM Lombok


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler