Properti Baru dan Bekas Sama-Sama Tumbuh

Minggu, 22 Januari 2017 – 01:03 WIB
Ilustrasi. Foto: JPNN

jpnn.com - jpnn.com - Broker memiliki optimisme yang sama dengan pengembang bahwa properti akan membaik.

Permintaan pasar, baik properti primary (baru) maupun secondary (bekas), diprediksi meningkat tahun ini.

BACA JUGA: Tahun Ini Harga Rumah Murah Rp 135 juta

Chief of Corporate Relation Brighton Indonesia Widjaja Santoso menyatakan, tumbuhnya permintaan terhadap properti ditunjang kebutuhan hunian maupun investasi.

Kalau untuk segera ditempati, mereka memilih properti yang siap huni.

BACA JUGA: Ekspektasi Pertumbuhan Properti Tak Bisa Terlalu Tinggi

’’Biasanya lari ke properti secondary, baik landed maupun apartemen,’’ ujarnya di Surabaya, Jumat (20/1).

Rumah bekas masih dicari karena faktor lokasi. Sekarang sulit mendapatkan rumah di lokasi yang menjadi daerah favorit.

BACA JUGA: Rini Minta BTN Tingkatkan KPR Nonsubsidi

Yakni, kawasan yang dekat dengan pusat kota. Penyebab lain, pengembangnya tidak lagi menawarkan rumah primary.

Karena itu, muncul alternatif membeli rumah second.

’’Kalaupun ada rumah baru, di daerah yang dekat dengan perbatasan Surabaya–Gresik,’’ jelasnya.

Namun, ada juga pembeli yang memilih primary lantaran tawaran angsuran yang relatif ringan dari pengembang.

Selain itu, ada pengembang yang sudah membangun ready stock sehingga pembeli tidak membutuhkan waktu lama bagi untuk menempatinya.

’’Jadi, bergantung pada kebutuhan pembeli untuk membeli primary maupun secondary,’’ ungkapnya.

Apalagi, pembeli didukung dengan kebijakan BI tentang besaran uang muka hingga bunga perbankan yang makin ringan.

eluarga muda lebih memilih beli apartemen. Selain untuk hunian, bangunan bertingkat bermanfaat untuk investasi.

Sebab, masa pembangunan apartemen relatif lebih lama bila dibandingkan dengan landed.

Namun, biasanya tren investasi itu didominasi bangunan vertikal.

’’Properti jadi alternatif investasi menarik karena harganya tidak mungkin turun,’’ kata Widjaja.

Brighton mencatat, separuh klien memilih rumah primary dan setengahnya lagi condong pada secondary.

Namun, hampir 60 persen penjualan disumbang landed dan sisanya 40 persen high-rise.

Nah, dengan tren peningkatan pada 2017, permintaan terhadap jasa konsultan properti diyakini juga tumbuh.

’’Broker bukan lagi sebagai perantara, tapi juga sebagai konsultan dalam memberikan saran bagi pembeli,’’ paparnya. (res/c14/sof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengembang Optimistis Apartemen Beri Multiplier Effect


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
properti  

Terpopuler