Properti Mulai Bangkit, Lippo Karawaci Optimistis Pendapatan Melonjak

Rabu, 28 April 2021 – 18:39 WIB
Rumah di Cendana Icon. Foto: Lippo Karawaci

jpnn.com, JAKARTA - PT Lippo Karawaci Tbk optimistis pendapatan pada tahun ini lebih baik dibandingkan sebelumnya.

Sebab, permintaan masyarakat terhadap hunian masih cukup tinggi. Selain itu, proyek baru Lippo Karawaci juga mendapatkan sambutan baik.

BACA JUGA: Lippo Karawaci Optimistis Kinerja Kian Moncer pada Semester II 2021

“Tahun ini kami memproyeksikan pertumbuhan 30 persen dibandingkan 2020,” kata CEO LPKR John Riady, Rabu (28/4).

Sebelum adanya insentif pajak dari pemerintah kepada konsumen properti, LPKR telah membukukan kinerja positif.

BACA JUGA: Lippo Karawaci Mendukung Percepatan Vaksinasi Tenaga Pendidik

Pada  kuartal pertama 2021, LPKR berhasil membukukan marketing sales Rp 1,31 triliun.

Angka itu melesat 86 persen secara year on year (yoy) dibandingkan kuartal pertama 2020 yang sebesar Rp 703 miliar.

Menurut John, permintaan terbesar properti berasal dari rumah tapak dengan harga di bawah Rp 2 miliar.

Sekitar 80 persen pembelinya merupakan pasar pertama. Dari angka itu, sebanyak 60 persen menggunakan KPR.

“Inilah yang saya pikir real economy dan real demand yang harus didukung dan harus terus kita kembangkan,” tuturnya.

Dia menambahkan, pihaknya akan melakukan launching banyak proyek baru yang mulai April 2021.

“Kami akan terus tumbuh dan juga melihat bahwa memang permintaannya besar. Di Meikarta pun penjualan juga naik seratus persen dibandingkan tahun sebelumnya,” kata dia.

Menurut Analis Jada Utama Kapital Sekuritas Chris Aprilliony, properti di koridor barat ibu kota memiliki tren peningkatan penjualan.

Hal itu disebabkan segmen menengah yang terus bertumbuh dengan adanya pasokan produk baru.

Oleh karena itu, LPKR diyakini memiliki kinerja yang sangat prospektif.

“Untuk jangka menengah dan jangka panjang sahamnya memang prospektif,” ujarnya.

CEO Property Excelent & Advisory F. Rach Suherman menilai, emiten properti di koridor barat ibu kota, seperti LPKR, memiliki keunggulan dari sisi segmentasi.

Dia mengatakan, selama ini ceruk pasar dengan permintaan tinggi berada di segmen R p500 juta hingga Rp 2 miliar.

Namun, pengembang yang memasok hunian segmen tersebut terbatas. Kehadiran beberapa proyek LPKR di segmen ini menjadi keunggulan perseroan.

“Segmen di atas Rp 500 juta yang cukup besar. Di koridor barat pasokan (hunian) yang dilakukan LPKR memenuhi ceruk pasar yang ada,” ujar dia. (jos/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler