jpnn.com, JAKARTA - Industri kimia makin memegang peranan penting dalam perekonomian global.
PT Shan Hai Map sebuah perusahaan yang mempertemukan perusahaan di Tiongkok dengan sejumlah kalangan pengusaha di Indonesia menilai industri kimia berperan sebagai pemasok utama bahan baku yang mendukung sektor-sektor vital seperti manufaktur, pertanian, farmasi, energi dan teknologi.
BACA JUGA: Pabrik Soda Ash Petrokimia Gresik Diharapkan Perkuat Industri Kimia Nasional
"Berbagai produk kimia, mulai dari plastik, pupuk, bahan farmasi hingga pembersih, menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari dan berbagai industri besar," ungkap CEO Shan Hai Map - Zhang Ping dalam keterangannya pada Jumat (1/11).
Zhang menyebutkan dalam rantai pasok global, industri kimia menyediakan bahan dasar yang sangat diperlukan dalam produksi berbagai barang.
BACA JUGA: Indonesia Ajak Jepang Tambah Investasi di Sektor Industri Kimia dan Baja
Hal tersebut antara lain meliputi sektor otomotif yang membutuhkan produk kimia seperti cat, plastik dan karet sintetis untuk komponen kendaraan.
Di sektor pertanian, industri kimia juga berperan penting dalam menghasilkan pupuk dan pestisida.
"Pentingnya industri kimia menjadi hal yang sangat krusial untuk meningkatkan hasil panen," kata Zhang.
Dorongan Inovasi dan Tantangan Keberlanjutan
Zhang menyebutkan seiring berkembangnya industri kimia, muncul pula tantangan dalam hal keberlanjutan.
Industri ini menghadapi tekanan untuk mengelola limbah dan emisi gas rumah kaca yang dihasilkan selama proses produksi.
"Sebagai respons, perusahaan-perusahaan kimia global kini semakin gencar berinvestasi pada teknologi ramah lingkungan, seperti bahan daur ulang, energi hijau dan teknologi produksi bersih," ungkapnya.
Menurut Zhang tak hanya perusahaan, pemerintah dan regulasi internasional juga berperan besar dalam mendorong transisi ke ekonomi sirkular dan target emisi nol bersih (net-zero).
"Inisiatif ini memacu terciptanya proses produksi yang lebih efisien dan ramah lingkungan," bebernya.
Peningkatan Investasi dan Transformasi Teknologi
Zhang Ping mengatakan saat investasi di sektor kimia terus meningkat, terutama di kawasan Asia Pasifik yang menjadi pasar terbesar, termasuk di negara-negara seperti Tiongkok, India dan Indonesia.
Pertumbuhan industri ini didorong oleh kebutuhan industri domestik dan pembangunan infrastruktur yang pesat.
Selain itu, sektor kimia mulai mengadopsi teknologi digital seperti otomasi, Internet of Things (IoT) dan kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing, mengoptimalkan produksi serta memantau keberlanjutan dengan lebih baik.
Indonesia Chemical Industry Investment Summit 2024
Atas dasar hal tersebut pada Senin (18/11) mendatang, PT Shan Hai Map akan menggelar Indonesia Chemical Industry Investment Summit (ICIIS) 2024.
Acara ini akan mempertemukan para pengusaha serta perusahaan dari Indonesia dan Tiongkok, dengan tujuan memperkuat sinergi industri, investasi dan pemerintah dalam mengembangkan sektor kimia yang berkelanjutan di Indonesia.
Zhang Ping menyatakan komitmennya untuk menjadi penghubung strategis dalam memperkuat kerja sama global.
“Dengan pengalaman kami selama tujuh tahun di Indonesia, kami berharap bisa mendorong sinergi global yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan inovasi baru di sektor kimia," katanya.
Dia mengaku percaya dengan kolaborasi erat ini, industri kimia dapat menjadi katalisator penting dalam menciptakan solusi inovatif yang ramah lingkungan dan berkontribusi pada perkembangan ekonomi global di masa depan.
ICIIS 2024 diharapkan menjadi langkah besar dalam menjawab kebutuhan pasar, baik dari segi inovasi maupun keberlanjutan sehingga industri kimia dapat terus berkembang secara positif dan berkelanjutan.(mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul