jpnn.com, BATAM - Meski sudah beberapa kali ditertipkan oleh tim terpadu dari Pemko Batam, tempat maksiat di Teluk Bakau Nongsa yang berada di kawasan bandara Hang Nadim Batam masih saja tetap beroperasi.
Padahal di dalam areal Bandara Hang Nadim Batam harus steril dari aktivitas manusia. Tetapi praktek prostitusi malah semakin berkembang bak jamur di musim hujan.
BACA JUGA: Senjata Suami Kebesaran, Ibu Muda Pilih Selingkuh
Keberadaan tempat lokalisasi ilegal ini sangat berbahaya, karena puluhan rumah semi permanen dengan cahaya remang-remang, menyediakan puluhan wanita Pekerja Seks Komersial (PSK).
Kondisi itu menimbulkan keresahan di masyarakat sekitar khususnya ibu-ibu rumah tangga. Pasalnya keberadaan tempat maksiat itu membuat suami mereka sering 'jajan'.
BACA JUGA: Kisah Petualangan Dedi, Robin Hood dari Batam (2-Habis)
"Kalau bisa lokalisasi itu ditutup total, karena suami kami sering keluyuran ke sana," ujar Uni, warga Kampung Jabi, Minggu (17/11).
Setiap malam lokalisasi teluk ramai dikunjungi pria hidung belang. Tidak saja warga sekitar, pekerja di wilayah Kabil juga sering berkunjung ke sana.
BACA JUGA: Kisah Petualangan Dedi, Robin Hood dari Batam (1)
"Masuk ke lokasi bayar Rp 5000. Kalau shortime Rp 150 - 200 ribuan. Tapi kalau yang udah langganan bisa hutang bang," ujar Aini, salah seorang PSK di lokasi. (thr)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Praktek Terselubung Salon Plus-plus di Banda Aceh
Redaktur : Tim Redaksi