Prostitusi Online Mak Egi: Ada Artis FTV & DJ Tarif 1,5 Juta

Jumat, 14 Desember 2018 – 09:27 WIB
Kapolres Cirebon Kota AKBP Roland Ronaldy menjelaskan modus operandi yang biasa dijalankan Mak Egi (baju tahanan) dalam menjual 25 anak buahnya kepada para pemesan. Foto: Okri Riyana/Radar Cirebon

jpnn.com, CIREBON - Polres Cirebon Kota meringkus seorang muncikari yang dikenal dengan panggilan Mak Egi (32), sekaligus membongkar jaringan prostitusi online melalui media sosial WhatsApp (WA).

Dalam menjalankan bisnisnya, Mak Egi mengaku punya 25 pekerja seks komersial (PSK) yang dia sebut sebagai anak buah. Ada artis FTV, foto model, dan disc jockey (DJ). Mereka warga Cirebon.

BACA JUGA: Jual Diri untuk Modal Menikah, Kekasih Setuju

“Dia punya teman-teman perempuan yang berprofesi seperti itu (PSK). Wanita-wanita ini dihubungi yang bersangkutan (Mak Egi) setelah mendapatkan pesanan, kemudian dipertemukan di suatu tempat (hotel),” ujar Kapolres Cirebon Kota AKBP Roland Ronaldy, seperti dikutip dari Radar Cirebon.

Kepada polisi, Mak Egi mengaku telah menjalankan bisnisnya tersebut sejak empat tahun lalu. Untuk mendapatkan pelanggan, warga Kelurahan Larangan, Kecamatan Harjamukti itu mengaku tidak mengalami kesulitan. Sebab promosi dan transaksi dia lakukan dengan memanfaatkan WhatsApp.

BACA JUGA: Polisi Bongkar Prostitusi Online Bertarif Wow di Muaro Jambi

“Tersangka menawarkan perempuan yang bisa melayani hubungan seks melalui pesan online WhatsApp. Kemudian dari penawaran tersebut tersangka menunjukkan foto-foto perempuan untuk dipilih dengan tarif dari masing-masing perempuan yang bervariasi,” kata Kapolres.

“Ketika sudah sepakat, pelaku menghubungi anak buahnya bahwa ada tamu yang ingin menggunakan jasa seks dengan tarif yang telah ditentukan,” sambung kapolres.

BACA JUGA: Polisi Bongkar Prostitusi Online Gay Bermodus Pijat di Batam

Biasanya, pelaku mendapatkan jatah sekitar 30 persen dari setiap transaksi. Atau sekitar Rp 500 ribu dari transaksi sebesar Rp 1,5 juta.

Roland menambahkan, upaya penangkapan Mak Egi telah dilakukan pada 13 November lalu. Saat itu petugas mendapatkan informasi mengenai praktik prostitusi yang dilakukan di salah satu hotel di Kota Cirebon. Tak berselang lama, petugas langsung melakukan penggerebekan. Hasilnya, polisi berhasil mengamankan seorang PSK bersama pria hidung belang di salah satu kamar hotel.

“Setelah dikembangkan, polisi kemudian berupaya meringkus Mak Egi, sang muncikari. Namun, upaya itu gagal lantaran pelaku diduga telah mengendus upaya penangkapan dirinya,” tutur mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu.

Setelah dilakukan pengejaran, petugas kemudian berhasil menangkapnya. Dalam pendalaman, Mak Egi mengakui dirinya merupakan germo atau muncikari yang memiliki banyak anak buah. Di antaranya, G yang berprofesi sebagai foto model lokal, B yang berprofesi sebagai disc jockey (DJ) di tempat hiburan di Jakarta, dan TK yang merupakan artis FTV. TK bekerja sebagai penjaja seks sebelum menjadi artis. Ketiganya merupakan warga Kota Cirebon.

Ada juga S, merupakan warga Majalengka. “Satu lagi WN yang berprofesi sebagai DJ salah satu tempat hiburan dan merupakan warga Klayan, Kecamatan Gunungjati,” ungkapnya sambil menunjukkan sosok WN yang turut dihadirkan dalam jumpa pers di halaman Mapolres Cirebon Kota.

WN yang berusia 25 tahun itu mengaku menjalani profesi tersebut selama sekitar satu tahun. Dia memasang tarif Rp 1,5 juta setiap kali kencan. Uang tersebut lantas dia bagi dengan sang muncikari sebesar Rp 500 ribu.

“Barang bukti yang disita satu unit handphone Iphone, satu unit handphone Samsung, dua unit mobil, uang sebesar Rp 1,5 juta, dan hasil print out percakapan WA antara yang bersangkutan (Mak Egi) dengan penjaja seks,” imbuh Roland.

Mak Egi sendiri kini mendekam di sel tahanan Mapolres Cirebon Kota. (day)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terungkap, Prostitusi Online Gay di Batam Layani Turis Asing


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler