Protelindo Group Dukung Upaya Konservasi KLHK dalam Pelestarian Macan Tutul Jawa

Selasa, 05 Maret 2024 – 09:14 WIB
Acara Kick-Off Meeting Java-Wide Leopard Survey yang diselenggarakan di Ruang Rimbawan I, Gedung Pusat Kehutanan Manggala Wanabakti KLHK, Jakarta pada Selasa (27/2). Foto: Dokumentasi Protelindo Group

jpnn.com, JAKARTA - Protelindo Group, grup perusahaan yang bergerak di bidang infrastruktur telekomunikasi dan penyedia layanan internet di Indonesia mendukung proyek konservasi macan tutul Jawa (Panthera pardus melas) yang dilaksanakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) berkerja sama dengan Yayasan SINTAS Indonesia.

Dimulainya program ini ditandai dengan diadakannya acara Kick-Off Meeting Java-Wide Leopard Survey yang diselenggarakan di Ruang Rimbawan I, Gedung Pusat Kehutanan Manggala Wanabakti KLHK, Jakarta pada Selasa (27/2).

BACA JUGA: Protelindo Berbagi Kebahagiaan dengan Ribuan Anak Yatim Selama Ramadan

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem KLHK Prof Satyawan Pudyatmoko menyampaikan seluruh sektor perlu mengambil peran, karena survei nasional ini merupakan hal yang sangat penting.

Hal ini mengingat pengelolaan satwa liar harus dimulai dengan inventaris data yang komprehensif sehingga dapat menyusun program lanjutan yang tepat dalam menghadapi permasalahan yang sangat kompleks terkait populasi top predator ini.

BACA JUGA: Stratospheric Dapat Dukungan Protelindo Kembangkan Teknologi HAPS

Dirjen Satyawan mengatakan KLHK bersama Yayasan SINTAS Indonesia kini berkolaborasi dengan beberapa pihak terkait, salah satunya Protelindo Group untuk melanjutkan proyek konservasi ini melalui kegiatan survei dan pengumpulan sampel kotoran macan tutul Jawa untuk mengetahui struktur populasi macan tutul jawa dan preferensi satwa mangsanya.

"Secara keseluruhan proyek kerja sama ini akan mencakup 21 bentang alam yang tersebar di seluruh area di Jawa," terang Dirjen Satyawan dalam keterangannya yang diterima, Selasa (5/3).

BACA JUGA: Ikhtiar Protelindo Bantu Polisi di Check Point PSBB dengan Face Shield

Proyek konservasi bersama dengan Protelindo Group akan fokus pada konservasi macan tutul di lokasi bentang alam Gunung Ijen dan Gunung Raung, Jawa Timur, dan akan dilaksanakan selama kurang lebih 2 tahun, dimulai dari Januari 2024 hingga Desember 2025.

Protelindo Group berkomitmen untuk memberikan kontribusi dalam mendukung upaya pelestarian satwa liar yang dilindungi ini.

Selain bertujuan memetakan struktur populasi macan tutul jawa dan preferensi satwa mangsanya, proyek ini juga untuk menghasilkan data dasar status populasi dan preferensi satwa mangsa macan tutul Jawa yang akurat berdasarkan kaidah ilmiah yang kuat.

Data dasar tersebut akan digunakan di dalam kajian kesintasan populasi (Population Viability Analysis) macan tutul Jawa dalam rangka pembaharuan dokumen Strategi dan Rencana Aksi Konservasi Macan Tutul Jawa.

Selain macan tutul Jawa sebagai target utama, melalui proyek ini juga akan diperoleh data biodiversitas terestrial lain dan sebarannya di seluruh habitat satwa liar yang tersisa di Pulau Jawa.

"Kami percaya bahwa kelestarian lingkungan hidup merupakan tanggung jawab bersama," kata Wakil Presiden Direktur Protelindo Adam Gifari.

Melalui dukungan terhadap proyek konservasi macan tutul Jawa ini, kata Adam Gifari, Protelindo Group berharap dapat berkontribusi positif dalam menjaga keanekaragaman hayati Indonesia untuk generasi yang akan datang.

Macan tutul Jawa ini merupakan spesies yang termasuk dalam Trophic Cascade yang kelestariannya akan berdampak luas kepada ekosistem.

"Sumbangsih ini sejalan dengan upaya pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan yang juga menjadi fokus utama perusahaan kami," ujarnya.

Dia menegaskan keikutsertaan Protelindo Group dalam upaya konservasi yang dipelopori KLHK ini merupakan langkah penting dalam upaya pelestarian macan tutul Jawa.

Menurut Adam Gifari, kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, swasta, dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk memastikan kelangsungan hidup satwa liar yang ikonik dan vital untuk keseimbangan ekologi ini. (mrk/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler